Minggu, 20 Desember 2009

My hearts

Sitting here listening to my heart
hearing a beat that I don't know,
a pleasant tune filling my soul
brings a smile to this show,

Concert of contentment
symphony of unbridled bliss
Sweet thoughts reminiscing
To a feeling, that once again exist

Notes of love fill my heart,
rebounding from yours inside,
as our song now plays in stereo,
a tear of happiness I cried.

Let the melody forever play,
rising crescendo to the skies,
stars perform in avidity's eyes,
dance of hunger that never dies.



Rabu, 16 Desember 2009

Takguna Bila Tak Sholat

Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup sepanjang masa
Bila tak sholat apalah gunanya

Kita mencari sepanjang hari
Sunnahpun ada mencari rejeki
Demi kehidupan setiap hari
Bila lupa akan sholat apalah gunanya

Hidup belajar setiap hari
Namun bukan agama Allah
Hidup didunia tiada berarti
Akhirat disana sangatlah rugi

Hidup di dunia hanya sementara
Harta dan kejayaan hanyalah titipan
Carilah bekal di jalan Illahi
Untuk menuju surga Firdaus


Rindu Ramadhan

Sejenak mari kita merenungkan
Setelah kita beribadah Ramadhan
Masikah ada getaran hati yang rindu
Ramadhan janganlah segera berlalu

Itulah maknanya nilai bertakwa
Terangi, ingin selalu dekat padanya
Setelah Ramadhan pun lenyap berlalu
Mengapa hati ini terasa pilu

Ya Rhobbi yang Maha kuasa
Tambahkanlah setahun umur hamba
Tahun depan kembali hamba puasa
Manisnya iman ibadah tiada tara

Hanya padaMu hamba mengabdi
Terimalah ibadah setulus hati
Ya Allah…Ya Rhobbi


Istiqhfar

Hidup di dunia sebentar saja
Sekedar mampir, sekejab mata
Jangan terpesona, jangan terpedaya
Akhirat nanti tempat pulang kita
Akhirat nanti hidup sebenarnya

Barang siapa, Allah tujuannya…
Niscaya Dia akan melayaninya
Namun siapa, dunia tujuannya…
Niscaya kan letih dan pasti sengsara
Di perbudak dunia sampai akhir masa

Allah melihat…Allah mendengar
Segala sikap dan kata kita
Tiada yang luput satupun jua
Allah takkan lupa selama-lamanya

Wahai sahabat cepatlah tobat
Karena azal kian mendekat
Takutlah siksa yang menghancurkan
Azab zahannam sepanjang zaman

Ingatlah maut pasti kan menjemput
Putuskan nikmat dan cita-cita
Tak dapat ditolak, tak dapat di cegah
Bila waktu hidup berakhir sudah

Tubuhpun kaku terbungkus kafan
Tiada guna harta, pangkat dan jabatan
Tinggallah raga dan penyesalan
Menanti peradilan yang menentukan

Bertobatlah

Di saat matahari menjadi penerang langkah
Lentera itu tak lagi kau butuhkan
Kemudian kau acuhkan, kau buang begitu saja
Tanpa kau fikir jasanya berulang di saat gelap

Di saat malam mulai menyelimuti bumi
Tak ada lagi sinar yang menerangi langkahmu
Sebab malam semakin pekat terselimut awan mendung
Kini kau menggigil kedinginan tanpa ada teman disisi

Dulu kau bangga dengan segala yang kau punya
Berfoya-foya bersama bisikan dan membutakan
Kau tutup telingamu di saat suara adzan
Kau teguk maksiat di saat orang-orang berwudu
Kau berpesta ria di saat orang menunaikan sholat

Dulu kau merasa paling benar tanpa salah
Melakukan segala keinginan yang kau suka
Di saat orang berpuasa kau makan sepuasnya
Di saat orang mengaji kau melakukan kezoliman
Di saat orang berzakat kau berfoya di tempat maksiat

Mengapa…mengapa kau tak mau berfikir…
Bahwa semua yang kau miliki adalah titipan dariNya
Mengapa…mengapa kau tak pernah mensyukuri…
Atas kemewahan yang diberi Allah kepadamu…
Sedangkan mereka yang dalam kekurangan…
Tak lupa kepada Allah, sebab Dialah Sang Pencipta

Kini, setelah kehancuranmu kau baru menyesal
Di saat semua titipan itu kembali kepadaNya
Jiwamu tak tenang, sebab enggan menuaikan sholat
Jiwamu kosong, sebab tak pernah menbaca Al-Quran
Jiwamu sepi, sebab tak suka memberi zakat

Bertobatlah…
Bertobatlah selagi kau masih di Dunia…
Bertobatlah sebelum azal menjemputmu…
Mohon ampunlah kepada Allah, sebab…
Dia adalah Maha pengasih dan Maha penyayang…

Bertobatlah…
Agar terhindar dari azab kubur dan siksa Neraka
Dan mintalah agar dibukakan pintu ke surga
Sebab Dia Maha mendengar dan Maha pemberi
Bertobatlah demi Allah


Alhamdulillah

Di saat waktu berhenti…kosong…
Dimensi membutakan mata memekakkan telinga
Lalu diri menjadi hampa…

Saat paradikma dunia…
Tak lagi digunakan untuk menerka…
Sadarku akan hadirMu…
Mematahkan sendi-sendi yang biasa tegak berdiri

Sujudkupun takkan memuaskan inginku
Untuk hancurkan semua segala bekalku
Adapun semua kan syukur kepadaMu Ya Allah

Untuk nama…harta…dan keluarga yang mencinta
Dan berjalan melihat sejauh ini tertempah

Alhamdulillah…pilihan dan kesempatan…
Yang membut hamba mengerti lebih baik…
Tentang makna kehidupan…
Semua lebih berarti apabila dihayati…
Alhamdulillah…Alhamdulilla…Alhamdulillah

Selasa, 03 November 2009

You Mean so much

You mean so much to me
More than I could ever say
And even if you don't believe me
I mean it in every way

Whenever were together
Nothing can go wrong
And I'm starting to think
That with you is where I belong

Whenever we are together
I thank God that I'm alive
With you by my side
I think I can survive

You take away my sadness
You take away my pain
This feeling when I'm with you
Is nothing I can explain

I wish that I could be with you
All throughout each day
Therefore the smile on my face
Would never have to go away

I know you understand
That I'm in a constant fight
And your one main reason
Why my life is worth the fight

You’ve always been there for me
No matter what I’ve gone through
So I just want to take this time to say
Thank you and I love you…

Teringat Kembali

Setetes hujan membasahi tubuhku…
Yang membuatku ingat padamu kembali
Khayalkan kau yang tiada di sisiku lagi
Kau tempuh jalanmu tuk tinggalkan aku…
Dan kutempuh jalanku tuk menikmati kesendirianku ini
Di sela sela kesepianku…
Mengingatkan aku padamu lagi
T’lah kucoba tuk tepiskan semua bayangan tentangmu
T’lah kucoba tuk menghapus semua ingatanku tentangmu

Namun aku takkan pernah bisa…
Takkan pernah bisa melupakan dirimu yang t’lah pergi
Kuingin kau kembali menjadi milikku seperti sedia kala
Dan aku kan berjanji pada dirimu…
Takkan pernah tuk melukai hatimu lagi
Maafkanlah diriku...Karna aku mencintaimu

Maafkan Aku Kasih

Maafkan aku yang selalu menebarkan duri dihatimu
Sesungguhnya ku ingin membahagiakanmu
Dengan petikan-petikan melodiku…
Alunan nada-nada harmonisku, dan…
Suara-suara yang mengalun mengiringi lagu-laguku

Kuingin memberikan kedamaian dalam tidurmu
Dengan mimpi-mimpi indahku
Menemani keheningan malam memeluk erat jiwamu
Sesungguhnya setiap nada yang kumainkan dari gitarku…
Adalah sebentuk cinta suciku untukmu…
Sepenggal nafasku untuk kebahagiaanmu…
Seluruh ragaku untuk kebahagiaanmu…

Maafkan aku kasih...
Sesungguhnya cintaku padamu tidak akan pernah putus
Seperti nada yang mengalun dari gemericik air terjun…
Nada-nada yang indah dan romantis yang selalu mengilhamiku
Maafkan aku kasih...Maaf kan aku…

Kemana Kau Pergi

Kala hembusan nafasmu menusuk tulangku
Belaian indah matamu sejukkan hatiku
Saat telingaku haus akan suaramu
Kau sentuh hasratku melalui tatapanmu

Terpaku jiwaku saat memandangmu
Terbujur kaku tubuhku saat kau sentuh
Melayang terbayang jiwa entah kemana
Saat rasakan indahnya bersama dirimu

Lambaian jiwamu
Hantui setiap hembusan nafasku
Iringi setiap langkah langkahku
Dan memacu setiap semangatku

Jiwa terasa sesak tanpa hadirnya kau di sisiku
Jantung terasa pekat tanpa tatapanmu
Dimanakah kau berada…?

Saat jiwaku membutuhkanmu…
Kemanakah engkau pergi…?
Saat ragaku mencarimu…
Dimana engkau berada saat ini…?

Kasih Tak Berbalas

Sesungguhnya dimataku…
Engkau tampak begitu memukau…
Dan telah menawan hatiku
Kuingin memiliki dirimu seutuhnya
Menjadikan engkau kekasih dalam hidupku
Menjadikan cinta dalam setiap nafasku

Tetapi...
Di matamu aku bukan orang yang berarti
Aku hanya ingin kau tahu
Semakin dekatnya dirimu membuat gundah setiap rasaku
Ku ingin berlari tiada henti
Tak ingin terkejar perasaanku terhadapmu

Namun…
Saat kau tak di sisiku walau sedetik
Aku merasa kehilangan bagian dalam diriku
Terasa hampa perasaan yang harus kuhadapi
Terlalu getir namun tak dapat kau mengerti

Aku runtuh saat mulai menatapmu
Engkau begitu menawan di mata ini, dan…
Engkau begitu indah dalam setiap pandanganku…

Kau hanya menganggap ku bukan apa-apa
Tanpa kau sadari aku telah jatuh cinta kepadamu…
Tanpa kau ketahui, aku telah tergoda tuk menjadi kekasihmu…
Ku ingin kau mengerti bahwa aku sangat mencintai dirimu…
Menyayangi dirimu...dan mendambakan dirimu...


Biarkan Aku Pergi

Menjunjungmu dalam anganku
Mempersilakanmu dalam hatiku
Membiarkanmu menjadi impianku
Menerbangkanku dalam hayalanku

Aku terbuai asmara darimu
Terimpikan kau menjadi keabadian cintaku
Memelas dan merintih coba tuk kutahan
Tertusuk rasa sakit yang dalam oleh dirimu

Apakah engkau paham dengan malam…
Mengecam jiwa terancam…
Menjahit pahitnya sakit yang menjerit…

Ku harus lari…lari dari dirimu…
Biarkanku pergi…tinggalkan sesak tanpa dirimu…
Kaki harus melangkah jauh tak terarah…
Meski harus redam amarah…
Ku harus jauh tanpa dirimu lagi

Kau Yang Terindah

Hanya mampu ku tertunduk…
Saat menatap indah wajahmu
Hanya mampu kumembisu...
Saat mendengar suara merdumu

Indah wajahmu bagai dewi...
Manis senyummu bagai rembulan...
Mungkin hanya seribu puisi...
Yang sanggup lukiskan semua...

Gemulai gerakmu…
Ringan langkahmu…
Membuat semua orang terpesona

Tak mampu ku berkata…
Tuk lukiskan semuanya...
Tercita tuk memilikimu...
Walau hanya dalam mimpi...

Jiwa Yang Sepi

Kubiarkan kesepian menyelimuti hidupku
Dalam kehampaan merona dalam jiwaku
Mewarnai setiap detik nafasku
Menghantui setiap getar dadaku

Kucari entah dimana dia berada
Menghempas semua asa melemah tiada rasa
Tiada kurasa mengerti akan adanya…
Datanglah wahai bidadari cinta…

Di sela kehampaan kurasakan kesunyian
Terasa menyakitkan rasa kesepian
Kembalikan jiwaku yang s’lalu menginginkan dirimu
Jiwa yang selalu haus dalam pencarian seseorang

Dimanakah orang yang kucari…
Lelah kaki melangkah yang tiada terarah
Merasakan letih…hingga tak mampu merintih…
Ingin hapuskan rasa kesepian ini…
Siapakah yang mampu kembalikan jiwa ini kembali…

Ingin Ku Katakan

Meresap angan di dinding hati
Mencoba dekati sejuknya hatimu
Mencoba meraih manisnya senyummu
Di setiap menit senyuman darimu

Disaat kekosongan melanda hatiku
Berkelana mencari dirimu yang t’lah pergi
Dalam desir desir mimpi…
Kuterus terbayang akan dirimu
Di saat bisikan angin melelapkan ku
Kurasakan sejuknya angin yang membelaiku

Tak ingin kulepaskan dirimu
Tak ingin membiarkan kekosongan di hatimu
Akupun masih berharap…
Kau mau menjadi milikku…

Hanya keajaibanlah yang mungkin bisa…
Membuat dirimu menyukai diriku…
Ku langkahkan kaki ke arahmu…
Terasa berat ...

Ingin kuperdengarkan sesuatu…
Sesuatu di daun telingamu…
Kata kata yang ingin terlontar dari bisikan hati ini
Kata kata yang tertimbun di hati ini

Namun aku adalah penakut yang pengecut
Mendekatimu membuatku gugup
Mengahampirimu membuatku kecut
Dan mengatakannya membuatku redup
Karena aku ingin mengucapkan tiga kata untuk dirimu
Aku Suka Padamu…

Dia Yang Disana

Dia yang di sana menyimpan erat sejuta luka
Dalam jiwa yang merana, di lubuk hati yang terluka
Dia yang di sana ingin kulihat kembali ceria
Hilangkan sedih dan dukanya karena dia sedang terluka

Dia yang disana kini hilang entah kemana
Tanpa kabar entah dimana karena dia sangat terluka
Dia yang di sana berduka karena cinta
Kasih yang tercinta telah berubah hatinya

Dia yang di sana terbujur kaku wajah manisnya
Akhiri hidup sia sia...
Kini dia telah tiada...

Aku Selalu Mencoba

Aku mencoba menghampirimu…
Mencoba mendekatimu…
Dan mencoba menyusup ke hatimu

Saat ku mencoba memandangmu…
Tersenyumlah engkau dengan berjuta pesonamu
Tertawalah engkau dengan ratusan bahagiamu

Saat ku berada di dekatmu…
Pelan pelan kumulai merasa bimbang
Aku mulai merasakan takut
Dan mulai merasakan gentar

Entah apa yang kurasakan
Entah apa yang kuhayalkan
Merasa kau adalah kekasihku
Merasa kau adalah milikku

Kucoba memegang erat halusnya tanganmu
Mencoba menyentuh indahnya dirimu
Mencoba mendekap hangatnya pelukmu

Dan kau…
Apakah yang kau rasa…?
Apakah yang kau hayal…?

Disaat ku bersamamu…
Terasa getaran getaran menyelimuti jiwa ini
Terasa jutaan kicauan burung terdengar di telinga ini…
Dan terasa berada di timbunan salju

Hari demi hari…
Coba dekati dan menghampiri…
Menit demi menit coba tuk memandangmu…
Dan detik demi detik mencoba merasakan jiwamu…

Dan aku…
Ingin dirimu selalu berada di dekatku…
Aku…ingin selalu berada di sampingmu..

Saat kau berada di sampingku…
Dunia seakan akan terasa damai…
Pohon pohon seakan akan terasa melambai lambai
Anginpun terasa seakan akan membelai…
Saat kau berada di sampingku, entah apa yang kurasa
Detak jantung mulai belari lari…
Hati mulai terasa gelisah…
Dan pikiran mulai terasa melayang layang…

Saat kucoba menyentuh tanganmu…
Hati mulai berontak tak ingin tetapi tetap terpikirkan…

Sesaat kita bersama…
Menjadi teman yang akrab…
Bersama sesaat kau coba sudahi…
Tak ingin aku ada di sampingmu…

Aku yang selalu ingin berada di hatimu
Mencoba membuat diriku merasuki jiwamu
Aku t’lah mencoba apa yang dapat aku coba
Dan ingin mendapat apa yang dapat kudapatkan darimu

Walau ku tak tahu pasti siapa dirimu…
Namun aku selalu pasti bagaimana isi hatimu
Karena kau selalu berada di hatiku
Dan menjadi bagian dari setiap desah nafasku
Dan kau menjadi musik dalam hidupku…

Lewat tatapan matamu..
Padamkanlah sejenak risau hati ini
Redupkanlah jiwa raga ini…karena kutahu…
Hanya engkaulah yang bisa melakukan itu semua…

SEBUAH SURAT

Pintu kamar ini telah tertutup
Jalan itu tinggal kerikil dan debu
Hujan yang datang tiba-tiba…
Kitalah yang terhempas di pantai
Dan mencatat atas nama pencarian cinta

Yang kita ketahui bagai pelayaran…
Akan kembali ke pelabuhan menuju jalan diri
Demikianlah aku akan menulis padamu…
Dari kamar ini yang sering menyaksikan pernyataan hidupku

Tetapi entah untuk ke berapa kali surat ini tertutup…
Dan diam…dengan keinsafan daun-daun luruh…
Menghentikan impian subuh

Maafkan Aku

Kegundahanku coba menghantuiku
Kerisauan ku coba tuk melupakanmu
Maafkan aku yang membenci dirimu.
Ku tak ingin ini terjadi tapi haruslah terjadi juga

Maafkan aku yang tak ingin menyapa dirimu
Ku tak ingin terluka oleh keangkuhan sikapmu itu
Derita yang kutahan melukai jiwa ini…
Luka yang kau berikan…
Meninggalkan setiap semangat hatiku…

Mengapa engkau angkuh kepadaku…?
Menepiskan semua pertanyaanku…
Meninggalkan kesendirianku…

Kau takkan pernah bisa untuk menjawabnya!
Karena engkau tak ingin menjawabnya…
Ku ingin melupakan dirimu
Menghapus semua kenangan tentangmu
Dan menyendiri untuk melupakanmu

Tetapi…
Buanglah tatapanmu dariku…
Yang kan membuatku ingat dirimu kembali
Yang kan melukai batinku lagi…
Dan yang kan mengusik mimpi mimpiku kembali

Kau terlalu angkuh tuk kutemani…
Terlalu sombong tuk kudekati…
Terlalu munafik tuk ku berbagi…

Maafkan aku…
Aku hanya ingin kau mengerti tentang risau hati ini
Dan buanglah angkuhmu untuk diriku…
Yang kerap kali melukai jiwa ini

Aku ingin kau kembali…
Kembali pada diri ini…
Karena aku…

Tanpa Kau Fikir

Tahukah kau…
Suara ombak di tempatku berbeda dengan di tempat mu
Begitu jua saat fajar sinarannya berbeda di saat senja…
Dan semua itu membuat hati ini bertanya…
Kenapa harus ada derita bila bahagia tercipta…
Kenapa membedakan sang hitam bila putih menyenangkan…
Kenapa kau ajarkan aku bahagia, kau berikan aku derita

Atau Mungkin…
Senja kan tiba diperaduan yang tak berharap
Cahayanya menerangi batas-batas penderitaan
Pada malam yang tak berbintang dan fajar yang muram
Tanpa kepastian dari bekas-bekas yang tertinggal
Meraba kedalaman hati yang telah kosong kemudian menghilang
Yang telah hanyut dibawa ombak

Kini…
Sanggupkan aku berjalan dalam kegelapan…
Sebab lentera kehidupan telah kau tiup…
Berlalu saat kau menghilang begitu saja…
Tanpa ada sebuah kata yang bertahta dihati…
Hanya perbedaan dan perubahan yang ku tak tahu…
Kemana arah dan kemana tuju…
Yang kau lempar sambil menutup mata…
Tanpa kau fikirkan.

Doaku Buatmu Kasih

Kasih…
Telah ku pendamkan perasaan ini…
Jauh di lubuk hati
Pasti takkan ada yang tahu
Hendak ku ungkapkan terasa malu
Andai cinta ditolak…hati akan terluka
Lalu ku doakan buatmu kasih
Agar terbuka pintu hatimu
Menerima diri ini seadanya

Doaku buatmu kasih…
Jangan diacuhkan perasaanku ini
Hati bergelora…
Jantung berdegup kencang
Tatkala kutatap wajahmu

Hendak disapa…
Lidah kelu…bisu seribu bahasa
Lantas hanya sebuah senyuman…
Penuh ikhlas kulemparkan padamu
Namun, apa ada pada senyuman…?
Jika hati ini memberontak duka
Kasih yang dipuja tak mengerti

Maka ku doakan buatmu kasih
Agar lembutlah hatimu
Untuk menerima rinduku ini
Sebagai pengobat segala resah di dada
Agar terbuka pintu hatimu
Untuk menerima cintaku…
Yang kian hari kian payah kupendam

Aku hanyalah lelaki biasa yang ingin dicinta
Dan hanya kaulah yang bisa menggetarkan duniaku
Namun, kadangkala hati rasa sangsi
Diakah takdir ku?

Harapan Yang Tak Abadi

Gelap sudah…
Kini tak ada lagi seberkas cahaya penerang
Hilang…hilang dan sirna sudah…
Hanya kesunyian memecah tabir kehidupan…
Bersama rentang mimpi yang tak penah ada
Dalam langkah yang telah gontai…
Hanyut terbawa duka yang tak terobati

Cinta…
Kini tak ada lagi, sebab malam tak bertanda…
Dan siang tak bercahaya, tertunduk malu dibalik awan
Hanya angin yang datang mengejek
Lewat serpihan debu-debu yang berterbangan

Kenangan…
Kini hanya sepantas angin berlalu…
Tinggalkan kehampaan dengan segumpal rindu dan kecewa
Hanya derita tanpa penawar…
Yang terbalut sekeping hati yang telah patah

Semuanya hanya kosong…
Menggambarkan berjuta harapan yang tak abadi
Semuanya hanyalah sebuah titipan…
Yang tak guna untuk disesali…
Berawal saat fajar, berakhir dikala senja

KEKASIH

Akan kupintal buih-buih menjadi tali mengikatmu
Akan kuanyam gelombang-gelombang…
Menjadi hamparan ranjang tidurmu

Akan kutenun awan-gemawan…
Menjadi selendang menudungi rambutmu
Akan kujahit bayu gunung menjadi baju pakaian malammu

Akan kupetik bintang timur…
Menjadi bingkai menyinari hatimu
Akan kujolok bulan gerhana menjadi selimut mimpimu
Akan kurebahkan matahari menjadi laut malammu
Menghirup sekar madumu

Kekasih, hitunglah mimpi yang membunuh reality…
Dengan syurga ilusi

Dibalik Penantian

Penggalan kisah yang menanti
Berjalanlah dalam pelupuk desah…
Yang merayap ditepi dinding hati yang sepi

Berjalanlah demi sepenggal waktu dan sedetik kisah…
Tertuang dalam detik yang berdetak…
Dan rintihan yang terukir dalam detik yang menanti
Merajai sepi yang menepi, ditepi balutan tulang kisah kasihku

Aku tak pernah terasingkan…
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk…
Walaupun keterpurukan telah memurukku

Aku hanya memendang tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang, tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang, tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan.

Jangan menangis sayang

Air matamu bak hujan turun…
Menghibakan lagi perasaanku
Keringkan pipimu, sayang…
Usah benarkan tangisanmu tercetus lagi di wajahmu
Walau terpaksa menangis di dalam hati…
Lebih baik begitu
Jangan menangis sayang
Perpisahan ini bukan dipinta
Terpaksa kita merelakannya
Yang berlalu biarkan berlalu
Sebenarnya kita tak ditakdirkan bersama
Terimalah kehendakNya, walaupun pahit untuk ditelan
Kita dicipta bukan untuk bersama
Jangan menangis sayang
Kenapa tangisanmu semakin laju?
Tetesan air matamu hanya menyayat pilu hatiku
Lupakan saja kenangan bersama kita dahulu, sayang
Binalah hidup barumu…
Kuyakin kau dapat menempuhinya…
Walau tanpa kehadiranku
Anggaplah pertemuan kita adalah takdirNya
Sekadar menguji kita dan anugerah kasih sayang yang tercipta…
Adalah suatu rahmat dariNya
Sayangku...jangan menangis lagi…
Aku kan tetap menyayangimu biarpun kita berpisah
Ingatan dan rinduku mengiringimu selalu
Doaku kau semoga bahagia selalu bersamamu
Kasihku padamu tak mungkin terpadamkan


CATATAN RINDU


Ia tidak mengira waktu ketika tersebut…
Tetapi yang paling sering apabila hujan rintik-rintik di luar jendela
Beberapa kenangan hinggap di kacanya, tergaris oleh tetesan air…
Tetes-tetes cagar awan semuanya melembutkan perasaan…
Tetapi amat melukakan

Di sebuah pantai mentari jatuh ke muka laut, menyebut keindahan
Di kaki lembayung itu ia menyebut namanya…
Jikalah kau mentari, lautku kering…
Jikalah kau hujan, sungaiku banjir…
Ada suka dan duka pada bicaranya tetapi duka itulah yang lebih…
Mencatatkan rindu

Demikian lama ia menyembunyikan puisi-puisinya
Kecewa atau rindukah tanpa sempat terbaca
Ia telah membakarnya di bawah mentari…
Engkaukah yang pilu atau akukah yang terharu…?
Keharuan itulah yang membakar jiwa…
Tanpa waktu

Pertama kali di dengarnya petikan gitar…
Satu-satunya yang terdengar adalah sayunya bahasa hati…
Dari kepedihan yang tidak terucap, semoga engkau menyadari
Kedewasaan dari cinta yang hancur ada yang lebih sayu dari itu
Apabila semua tetap begini

Ia amat berharap diam tanpa persoalan
Bagai lembayung mengenangnya suatu keindahan…
Bagai awan lembutnya menumpaskan mata, suaranya adalah ilham…
Dialah kelembutan pertama mampir di padang senja
Menentang matanya bagai menahan gelombang
Seperti Tiga Tahun dahulu sebelum ada rindu yang lain…
Telah tercatatkan sebuah rindu

APA GUNANYA

Apa gunanya bicara jika tuturnya mengundang luka…?
Pada hati yang bersedia parah menanggung beban kecewa…
Seribu duka terpendam teramat dalam…

Apa gunanya membujuk jika rajuknya sudah berdarah…?
Mengalir tanpa henti, pekat dan merah…
Hangat memikul sebab teramat ngeri…

Apa gunanya memohon maaf jika maknanya sudah tiada…?
Pintanya terlalu sering atas kesilapan berulang-ulang…
Menjadikan ia pelarian mainan kata-kata teramat murah…

Apa gunanya kesal jika segalanya sudah terlambat…?
Tak mungkin berpaling lagi menyambung suatu kebodohan…
Karena yang berlaku adalah bukti kecurangan…
Yang teramat nyata

You changed my life

Before i met you i hated life
And i felt like there wasn't a reason to live
But then i met you had my life changed
Now i have a reason to live
You even say that you love me
You are an angel sent down from heaven
You brighten my day and I brighten yours
You changed my life
And I never wanna go back to the life before i met you
I think about you every nite and every day
There isn't one moment that i don't think about you
You changed my life



My True Love

Take time and listen
my heart beats 1.2.1.2
for you and only you
always in my mind
its my dream
I will not resign
I love the way you make me feel
Id make a deal
with the lord himself
to conceal this feel
keep it always with me
never to lose touch
you'll be in my thoughts till I die
never to lose something I love so much.
Never to stop talking about what you do to me,
always to let people know what kind of feeling is inside of me,
warm sensation
goosebumps appear
tears in my eyes
I hope you never disappear
its a fear
you could call it a nightmare.
Ill be thinking about you always
right till the day we meet
until that day comes
Ill never forget the day I seen.....
MY TRUE LOVE

Selasa, 06 Oktober 2009

Semua Tak Terlupakan

Waktu Itu Masih Ada
Setapak Janji Masih Tertanam Didalam Cinta
Tiada Yang Mengajariku Mengingatmu
Tiada Pula Yang Mengajariku Mencintaimu

Kini Hatiku Telah Terbakar
Disaat Ku Terbangun Tubuhku Terasa Hangat
Seperti Kau memelukku Disaat Kuterlelap
Kini Cintaku Semakin Membara
Hatiku Membara Oleh Kasihmu

Bagaimana Hatikukan Sejuk
Bagaimana Ku Melupakan Cintamu
Sekian Lama Dan Begitu Jauh
Aku Masih Teringat Padamu
Mengaharapkan Cintamu

Walaupun Lautan Telah Kering
Tidak Pada Cintaku
Senyumanmu…Kata-kata Manismu…Dan Rayuan Cintamu
Masih Tersimpan Dibenakku
Karena Itu Ku Takkuasa Melupakanmu

Hangatnya Cintaku Padamu
Tentu Jua Tak Dapat Kau Lupakan
Beningnya Kasihmu Padaku
Membuat Semua Tak Terlupakan

Sekeping Hati

Sekeping hati…begitu sukar tuk ku tawan
Ia dekat tapi terasa jauh
Ia mudah tapi terasa susah
Apa pendinding yang ia pakai
Hingga sukar benar untuk ku menang ?

Ingin sekali ku miliki hati itu
Sekeping hati yang ku anggap tulus ikhlas dan suci
Semakin ku ingin gapai semakin menjauh
Semakin dirapat semakin berjarak

sekeping hati itu…
Ingin sekali ku miliki sebagai teman hatiku yang lara
Buat penawar diriku yang luka
Apalah daya ku, aku insan biasa
Yang ingin sungguh tak terbeli
Hendak bicara mulut terkunci
Aku sadar kekurangan diri
Tidak mampu berikan itu dan ini

Wahai sekeping hati…
Berilah aku peluang…berilah aku sedikit ruang
Biar hanya sedetik…Biar hanya setitik
Ingin sekali ku memilikimu
Ingin sekali ku bertakhta di hatimu

Walau hanya seketika
Menjadi Raja biar hanya di pojok pintu
Agar keresahan diriku hilang
Tak sanggup untuk tidak pernah merasa
Untuk tidak pernah memilikimu
Walau hanya sekejap saja

Wahai sekeping hati…
Sudihkah kau untukku…?

Memori Semalam

Semalam ku dengar gemerisik suara kidung
Dalam mengalun irama syahdu
Aku terlena pada kesunyian malam
Dibuai mimpi bersama mu

Hari ini…
Jalan ku lalui bagaikan berbalik arah arah
Tiada gapaian harus ku susuri
Hanya debu merah membentang yang menyengat
Setiap langkahku…

Dan…aku…
Pergi jauh…Jauh...berbalik arah
Pelangi senja…tanpa terlewati
Tanpa suara memanggilmu
Sayangnya...
Memori semalam masih terhitung
Bersama warna pelangi

Malam Ini

Kurasakan rindu padamu…
Waktu kupejam mata ini
Bayangmu selalu hadir tersenyum

Ku ingin di malam ini…
Kau hadir di sisiku
Tuk lepaskan semua rinduku…
Yang lama terpendam di dalam hati ini

Malam ini…
Sepi tanpa dirimu kasih…
Hanya satu yang ku inginkan…kau ada di sini

Janganlah engkau risaukan…
Cintaku yang tulus ini
Tiada lagi selain dirimu
Yang ada di hati…yang ada di hati ini

MAAF

Maaf…atas segala yang berlaku
Tak ingin ku ulangi untuk kedua kali

Amarah yang kau pendam
Lahir dari perbuatanku…dan aku mengerti
Sekiranya kau membenciku
Lalu menyisihkan diriku

Jika tiada maaf bagimu…apalah dayaku
Karena yang bersalah adalah aku
Seorang insan tak punya apa-apa
Hanya sekeping hati yang merasa berdosa


Maafkanlah…
Kesilapan itu kesilapanku
Lakukanlah apa yang kau mau
Anggaplah aku seorang penipu cintamu
Dan akulah yang bersalah
Akulah...

Sebuah kemaafan…hanya itu yang kupinta
Darimu...sayang....


Rabu, 16 September 2009

Come Stay With Me...

Come stay with me, and be my love.
Please dry my silent tears, because...
Too long my heart, has been denied.
Too many days, I've sat and cried.


For you to me, are everything.
Like flowers' bloom, in days of spring.
A starlit sky, when I'm alone.
A place my heart, can call a home..


You've took my hand, and walked a while.
You've cheered my heart, and made me smile.
You've shown me love, I'd never known,
Friendship, care, that now has grown.

Come stay with me, and be my love.
I need you now, want you because.
Forever captured, is my heart,
You won it from, the very start.

When You Feel

When you feel you're alone in a bad world.
When all you once had is gone.
Remember that life has taught us.
That the darkest night precedes the dawn.

When you feel you are out of hope.
Remember that God is there.
Keep your faith strong.
Soon, he will answer your prayers.

When you feel you have no friend left.
And only enemies are near.
Worry not, my love.
For I'll always be here for you, dear.

Fear not, you are safe in my arms.
You will always find a home in my heart.
And i shall forever be your loyal one.
'Till death do us part.

Symphony of soul...

Observing the cloudless blue sky that gleamed its light on me
taking my heart to the right direction it always wants to be.
Its warmth quiver the mood and my humor a pure delight.

Sitting on the shore
while my feet blissfully sinks in the sand
ignoring that behind me sitting my future dream man
Our eyes came in contact and absorbed each others hearts
Before saying a single word
I know its pure love from the very start

Suddenly a wave of desire swept me off my feet
when he smiled with warmth and proffered his hand to meet
With such a heat no wonder its summer time
lazy days and hot nights
the temperature rise keeping our moods alive


With time love flourishes our hearts and we harvest all loveliest flowers of our souls
and through our affection this eternal light that shine from above reminds us that our souls were destined to be together and since We found each other
our stream of lights flows together and a single shines our united beings.

Forever Together

The first time you caught my eye
Was at our high school dance
My heart began to race so fast
Mesmerized, as if in a trance

Sparkling eyes, your rosy cheeks
Golden hair, a smile so sweet
Your dance, so light like angels flight
How I prayed our lips would meet

Stroking my hair, brown eyes got misty
A smile made my knees go weak
You safely wrapped in my strong embrace
As we glided cheek to cheek.

Your movements graced with elegance
Left dance floor embers burning
One touch of your skin so addictive
My wheel of fate began turning.


Claiming my soul at that moment
Knowing you would be my wife
Never will you need to leave my arms
Contented I'll hold you for life.

Now praying like never before
Wishing time would stand still
I now have reasons to live forever
With you by my side, I will

Our future is now written in stone
A love that will last forever
Not even death will part us
As we spend eternity together

Portraiture of Love

At first light I positioned my easel,
filled my palette and gathered my brushes
Attempting to capture the sunrise
obscuring my view, was simply you.

Soon I was looking at an abstract.
Vibrant colors that swirled and peaked.
Sighing in frustration,
what did it mean?


Then I realized I had created
a portraiture of my love for you.

Pastels soft as a summer night,
subtle hues of tender emotion,
softest blues, creams and liquid greens,
sensual ivory and lavenders of longing.

Light red and tangerine jumped from the canvas
explosions of sexual intoxication and creativity
Purple playing on the magic of romance
tickled with white, symbol of loves purity
No words could express what my colors revealed
I love you.......

Lukisan Air Mata

Derap langkah menyelusuri kuas kehidupan

Menggambar sejuta kenangan bersamamu

Dalam sebuah kenangan lautan air mata

Melayari kehidupan direntang samudra

Kini terselubunglah hati yang terpenjara

Dibalik sebuah lukisan air mata dalam penantian

Terlihat seraut wajah yang bermuram…

Tanpa ada canda dan tawa lagi…

Hanyalah sebuah harapan yang tersisa

Lukisan air mata…

Tak ada yang indah untuk diresapi

Hanya sekeping hati yang melontarkan nestapa

Dibalik percikan tinta tak berwarna

Tertunduk diam, hanya membisu…




Kasih Kita

Telah lama ku lalui…
Perjalanan penuh ranjau dan berduri
Kini tiba cahaya cinta suci
Menerangi diriku yang sepi

Meskipun ada yang menguji…
Memang lumrah, insan di dunia ini
Bersabarlah…mengarunginya

Pertama kali…aku bahagia
Kau menerima diri ini…
Insan biasa yang mempunyai kelemahan

Aku juga tak mengharapkan…
Intan permata, kemewahan
Cinta yang murni, keikhlasan hati
Semoga selalu bersama kasih kita


Hati berharapan…
Agar hidup takkan sendiri lagi
Doa restu dari yang tercinta
Fahamilah cinta mulia

Jiwa Yang Hampa

Hampa…
Hanya dalam belaian hasrat sementara
Pada lentera yang hampir redup
Yang tertiup angin pada senja hari…
Menyambut kedatangan hujan dalam kelam

Jiwa yang hampa…
Masih adakah setetes air untuknya…
Masih sempatkah setitik cahaya menerangi hidup ini…
Dalam penantian diujung kehidupan…
Yang kini telah tampak lelah…
Mencari dalam pekatnya kehidupan

Disamping keinginan dalam angan…
Menanti hanya dalam mimpi saja…
Memanggil walau hanya lambaian saja…
Merindu walau hanya didalam dada…
Dan merangkai walau hanya pelepas kata…


Jiwa yang hampah…
Bersimbahkan hidup dalam derita…
Derita Cinta yang tak berbayang…
Derita Cinta yang tak mengenal kepastian…
Dibalik hasrat yang berjuta impian…

Cinta yang hampa…
Adalah jiwa yang hampa…
Hampa oleh kenyataan yang peka…
Terhadap suka cita berakhir kecewa…
Sebabkan derita menciptakan jiwa yang hampa

Jalan Setapak

Aku melangkah menyelusuri jalan setapak
Untuk mencari jalanku yang telah hilang
Hilang bersamaan mentahari yang tenggelam
Di balik rembulan yang tersenyum kaku

Dalam pencarian, aku menjadi ragu…
Sebab langitpun tak mendukungku
Dibawah guyuran hujan aku melangkah…
Dan kini aku telah menggigil kaku

Namun…ku tak pedulikan semua itu lagi
Walau langkah ini berkeliling semak belukar
Yang dipenuhi ranjau berduri…
Yang menusuk kaki hingga kejantung
Pedih perih luka ini harus tetap kutahan
Walau nafas ini telah sejak, selusuru jalan setapak


Kini walau dengan separuh nyawa…
Aku tetap mencarinya, mencari dan terus melangkah
Walau kini langkah ku tak sempurna lagi…
Sebab separuh jalan telah ku lewati…
Dan aku tak ingin semuanya kan sia-sia
Hingga kepedihan ini berganti dengan kebahagian

Istana Mimpi

Di bayang wajahmu

Telah ku temukan sinaran kasih

Yang lama lelah aku mencari

Di masa yang lalu…

Kau datang padaku

Kau tawarkan hati nan lugu

Selalu mencoba mengerti hasrat dan berkasih

Dalam jiwaku yang hampir mati

Kau nyanyikan untuk ku sebuah lagu…

Tentang cinta dan kehidupan

Dimana kedamaian menjadi istananya

Dan kini telah kau bawa aku menuju kesana…

Dalam istana mimpi

Ternyata hatimu penuh dengan bahasa kasih

Dan terungkapkan dengan pasti

Alam suka dan sedih

Dalam istana mimpi




Rabu, 02 September 2009

Hidup Yang Terbelenggu

Nafas masih menderu seiring waktu berjalan
Mata sulit untuk terpejam
Dalam keheningan malam daku selalu terjaga
Masa depan dan cinta berbaur menjadi satu

Mengapa tak seorangpun dapat memahami
Mengapa semua hanya inginkan kemauannya
Walau seiring waktu tanpa pernah menghiraukanku
Dalam curiga tanpa pengertian dan kasih sayang

Hidupku yang terbelenggu
Inginkan kebebasan bagai angin yang bertiup
Ntah sampai kapan…
Atau siapa yang sudi melepaskan belenggu ini
Hingga nafas ini semakin sesak
Seiring waktu jiwa masih terbelenggu

Kapankah seberkas cahaya itu menerangiku
Bilakah ada yang sudi memahamiku
Kapankah daku dapat bebas seperti burung-burung
Yang dapat menentukan tujuan hingga kemana
Tanpa harus berpacu dalam waktu yang sesak
Waktu yang membelenggu jiwa ini

Diselubung Rindu

Sejenak aku merenungi kisah yang silam
Biarlah aku menanggung luka yang ada didalam
Walau berakhir sudah kisah cinta kita...
Biarlah kau tetap permata dalam hatiku

Sungguh berat bagi diriku
Tak tahu arah dan mana tuju
Segala-galanya menjadi tak menentu
Hati ini diselubung rindu

Walau pahit kan kutelan semua
Namun didalam yang merasa
Apa dibuat serba tak ada yang nyata
Pastinya kecewa dan kan hampa

Aku terus melangkah pergi
Hanya bertemankan sekeping hati
Jalanku dipenuhi ranjau berduri
Sakit tak tertahan membawa luka pedih...perih

Disatu sudut ku terdampar
Kelu dan kesah dalam sadar
Semua kerana peristiwa itu
Pahitnya jiwa ini, diselubung rindu

Dibalik Puing-Puing Kepedihan

Sunyiku Berteman Kesendirian
Dibalik Cinta Yang T'lah Tenggelam
Kutinggalkan Telaga Yang Bening
Tuk Menghapus Kesunyian Dalam Kepedihan
Aku Terus Melangkah…Walau Sambil Tertatih
Telaga Bagaikan Pulau Membentang…
Walau T'lah Jauh Aku Melangkah…
Walau Beribu Pulau T'lah ku Seberangi
Walau Jauh Didepan Mata…Namun Aku Takbisa Lepas
Aku Berlayar…Namun S'lalu Tenggelam
Aku Trus melangkah…Walau Harus Tertatih
Luka Pedih Perih Dalam Jiwa Ini Mungkin Takkan Terobati
Cinta Memang Menyiksa…Namun Mengapa Tak Pernah Hilang
Dibalik Puing-Puing Kepedihan Aku Bertanya…
Apa Arti Semua ini…
Mengapa Telaga Yanga Bening Dapat Menghanyutkan…
Hingga Membuat Luka Yang Sangat Dalam…
Sampai Kapankah Aku Dalam Kesendirian…
Sendiri…Dibalik Puing-Puing Kepedihan




Di November Itu

Daun daun berguguran, bayu dingin bertiupan
Di bulan september itu

Masih segar di ingatan
Kasih cinta kau bisikkan
Menguji perasaan

Hadirmu kasih di kala sepi
Dan lara merundung ruang hati
Duka ku kau akhiri

Telah lama ku dambakan kemesraan dan belaian…
Dari insan seperti mu

Ketulusan... kejujuran
Kesetiaan... keikhlasan
Engkau pertahankan

Asmara ini membawa aku terbang tinggi bagaikan…
Dibuai mimpi yang tiada berpenghujung damainya

Di September itu…
Hadirmu menyinari hidupku
Di bulan September itu…oh dunia indah
Bagaikan bayangan syurga
Ku syukuri pertemuan itu

Demi Kasih Sayang

Lupakanlah diriku dari kaca fikiranmu

Andaikan kau bersamaku mungkin kau takkan bahagia

Aku bukannya insan yang inginkan cinta percuma

Sehingga aku sanggup mendampingmu walau berabad lama

Cintaku bukanlah karena harta

Cintaku tidak pernah karena paras rupamu

Sadarilah kasih, cintaku berharap hingga ke syurga

Bersama-sama denganmu

Demi kasih sayang yang aku pertahankan…

Sanggup ku meniti malam tanpa mimpi

Jiwaku bergelora bila kita dapat berdua

Hingga keakhir hayat, untuk selama-lamanya




Sabtu, 29 Agustus 2009

Cintamu

Di saat hati resah gundah
Cari arti cinta yang sejati


Adakah kini…
Kau datang tanpa kata cinta
Hanya tatapan matamu mampu…
Sejukkan hati ini…


Cintamu kasih…
Bagai seribu puisi cinta
Sungguh nyata hadirmu kasih
Membuat hidupku berwarna


Kini cinta bukanlah kata biasa
Tapi nyata sebuah karunia
Kini cinta terasa penuh pesona
Mengubah segalanya




Dalam Kerinduan

Dalam sepi kucipta bayangmu 
Kususun pesonamu lewat kesendirianku 
Mendekap kesunyian malam 
Membelai kehampaan 
Betapa berat kurasakan... 
Beban rasa dalam kerinduan 
Merintih pilu menyesak dalam pikiran 
Kutawarkan dengan bayangan 
Sambil merangkai sejuta harapan 
Saat nan indah dalam pelukan 
Irama malam menjadi hiburan 
Tarian nyamuk menjadi teman 
Binatang² malam kian asyik menari nari 
Tiada tahu rindunya hati kini 
Betapa ingin kudekap dirimu 
Karna sekarang yg bisa hanya bayangmu


Cintaku Padamu Selamanya

Sayang…

Tahukah kau setiap saat aku selalu menyebut namamu

Walau hati ini enggan rasanya…

Namun aku tak bisa membohongi diriku sendiri

Untuk tidak mengatakannya kepadamu

Walau mungkin kau anggap aku hanya bergurau

Walau aku mencoba tuk melupakan dirimu…

Dengan tidak menghiraukan dirimu lagi…

Dengan membuang segala kenangan bersamamu

Dan membuang segala-galanya tentangmu

Namun ternyata hatiku telah tertinggal untukmu

Walau mungkin kau tak tahu

Kala rinduku yang semakin menggelodak…

Yang bisa kulakukan adalah menuliskan puisi untukmu

Sebagai gambaran hatiku padamu

Untuk mendapatkan cintamu kembali

Walau hanya sebatas kata…

Perlu kau ketahui tuk selamanya

Tuk kau ingat selalu…

Walau kau tercipta memang bukan untuk ku

Aku akan mencintaimu seutuhnya…

Selamanya…


Cinta Yang Terdampar

Kau Selalu Dihatiku…
Namamu Indah Terpahat Didahan Cintaku
Namun Kini Kita Jauh…
Direntangi Mimpi Mengharapakan Aku Seperti Dulu
Akukah Pelaut Malang Yang Kehilangan Arah Dan Impian…
Kembang Cinta Gugur Berderai Bagai Mawar Yang Kelayuan
Kasih…
Aku Hanyalah Manusia Biasa
Dimasa Yang Lalu Kau Bangga Dengan Kejayaanku
Dimasa Yang Lalu Kau Bahagia Berlayar Bersamaku
Namun…
Aku Bukanlah Seseorang Yang Selalu Memiliki Segalanya
Mungkin Aku Hanyalah Pelaut Malang...
Yang Menghantam Karang Tersesat Dalam Pulau Kekosongan
Kasih…
Sudihkah Kau Melihatku Berdarah Tanpa Penawar…
Semusim Berjauhan, Seketika Itu Pula Hatimu Berubah…
Janji Yang Kau Ucapkan Menjadi Mimpi Ngeri
Kasih…
Jika Kau Berharap Aku Akan Membawakan Bulan Kepangkuanmu…
Itu Hanyalah Mimpi
Kasih…
Cinta Adalah Sebuah Kejujuran
Jika Kau Berfikir Dengan Ketulusan Hatimu…
Tanyalah…
Apakah…Kau Akan Menatapku Dan Menerimaku Apa Adanya



Cinta Yang T'lah Hilang

Lelah sudah ku berjalan
Mencari dirimu yang hilang
Deru nafasku dipacu seiring waktu
Dalam malam getirnya kehidupan ini
 
Dalam lelah aku berjalan mencarimu
Sampi kutemukan dirimu yang hilang
Tapi aku tak mengerti
Aku menemukanmu tapi tak mendapatkanmu
 
Lelahnya diriku berjalan…
Membuat luka yang sangat dalam
Kini diriku t'lah sirna
Hancur tak terobati karna cintamu




Jumat, 21 Agustus 2009

Cinta Takkan Rela Berpisah

Hujan turun gerimis disaat kedinginan
Jatuh menimpa jendela hati ini
Tak dapat kutahan, perasaan ku

Sungguh tak kumengerti mengapa bisa begini
Tiada maksudku menyakiti hatimu…sayang
Maafkanlah

Kasih…
Hanya kau dihatiku seorang
Jangan benarkan hatimu merasa cemburu

Kasih…
Yang kupinta adalah perhatianmu
Setelah sekian lama kita begini
Apa lagi yang kita cari…
Apa lagi yang kau harapkan…
Lamanya penantian ini, untuk hidup bersama denganmu

Sayang…
Kuingin kita bersama melayari lautan cinta
Bila mahligai dipersada asmara kasih kita…
Biarpun dugaan cinta berbedakan nyata
Kita kan tempuhi segalanya bersama
Sebab cinta takkan rela berpisah

Cahaya Kasih Yang hilang

Di manakah seberkas cahaya itu
Yang telah lama aku mencari
Dalam sempitnya ruang dan waktu
Aku terpaksa harus terus mencari

Sebenarnya cahaya itu telah ku dapatkan, tapi dulu…
Semasa aku masih dalam kandungan, dan kini…
Aku telah kehilangannya kembali…
Ketika aku menghirup udara dunia

Walau linangan air mata telah kuteteskan…
Walau hariku berbalut sepi dan sunyi…
Dalam angan aku mempunyai keinganan…
Namun seberkas cahaya itu…
Adalah sebuah kasih sayang yang telah redup…
Yang keindahannya tak menerangi hatiku lagi

Ayah…Ibu, aku inginkan kasih sayangmu…
Aku sangat mengharapkan kepedulianmu…
Aku inginkan restumu untuk mengerjar cita-citaku…
Yang telah lama aku impikan

Ayah…ibu, kumohon pahamilah aku…
Jangan biarkan aku terus mencari…
Mencari seberkas cahaya yang sebenarnya ada pada kalian
Yang kini semakin menjauhi ku…

Oh…Tuhan…
Bukakanlah pintu hati mereka…
Dan berilah penerangmu dalam setiap langkah kami…
Dekatkan hambamu kembali…pada cahaya kasih…
Yang telah lama kudambakan kembali

Bisikan Asmara

Tak pernah ku rasakan bahagianya hati ini
Sejak kau hadir dalam hidup ini
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu

Bisakan asmaramu…
Makin riang…riang di telingaku
Tak dapat ku lupa cintamu selamanya

Selautan asmara kasih
Ku hadiahkan untukmu kasih
Tanda cinta kita buat selamanya
Kaulah satu-satunya dalam hidup ini

Kini aku mengerti apa arti cintamu
Betapa sucinya cintamu kasih
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu

Tuhan berkatilah cinta untuk selamanya
Agar aku dapat merasakan kasih sayang
Hanya DariMu

Menanti Jawaban (2)

Kasih…
Kini aku tak pernah lagi mendengar irama mu
Yang biasa kau nyanyikan untukku selalu…
Lewat petikan senarmu, nyanyikan melody Cinta
Sebagai gambaran cintamu padaku

Kasih…
Kini kembang ditaman istana kita telah berguguran
Bagai dawai tanpa bersenar…
Sebab mawar-mawar Cinta telah kelayuan
Walau hujan tetap membasahinya…
Hanya saja sinarannya tak lagi menerangi

Apakah mungkin malumu berubah menjadi benci…
Hingga tak lagi kurasakan saat nan indah bersamamu…
Dalam dekanpan mesra dan belaian penuh kasih
Berselubung kehampaan dalam kerinduan

Diseputar tanyaku…akankah ada jawabmu
Agar ku dapat memahami makna semua itu
Makna dibalik hatimu yang telah bertembok
Yang susah tuk kubuka saat ini…

Kasih…
Jangan biarkan aku terus bertanya sendiri
Bertanya dalam kehampaan berselimutkan duka

Kasih…
Jangan kau biarkan luka ini lebih lama lagi
Karena ku takut luka ini takkan terobatkan lagi
Sebab penawar itu hanya ada padamu

Kasih…
Izinkan aku mengetuk pintu hatimu
Dan bukalah tanpa harus kau tutup kembali
Sebab aku tak ingin cintamu berlapis baja
Karena aku sangat mencintaimu

Doa Jodoh (2)

Ya Allah…
Kalau dia memang, jodohku dekatkanlah
Tapi kalau bukan jodohku, Jodohkanlah
Jika dia tidak berjodoh denganku…
Maka jadikanlah kami jodoh
Kalau dia bukan jodohku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku

Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh…
Jodohkanlah kami kembali

Kalau dia jodoh orang lain…
Putuskanlah! Jodohkanlah denganku
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain
Biar orang itu bertemu jodoh dengan yang lain dan kemudian…
Jodohkan kembali dia denganku
Amin


Kamis, 20 Agustus 2009

Aku ada untuk mu

Aku ada untukmu hadiah terbaik bagiku

Bukan gantungan bintang dilangit rajutanku

Bukan juga menariknya anggur merahmu

Diantara sajian intan ditempat tak berbayang



Berlarilah kelautan cintaku

Dekat sebuah kayu bersilang disana

Dekat diatas rumput yang memerah

Direndaman jerami dijengkalku



Sudah...aku sudah merangkainya untukmu

Sudah juga menangis untukmu

Diamlah dekatku...karena kau tenang disini

Bijaklah disaat kebodohan menjadi kegembiraanmu



Inilah saatnya tepat, sebab malam tak bertanda

Juga siangnya tak berpamit

Berjalanlah terus... bukannya sendiri

Kasihku memegangmu...

Sampai untaian terakhir dipinggiran waktu


Kamis, 13 Agustus 2009

Bahasa Kalbu

Kau satu terkasih…
Kulihat disinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu

Didalam senyummu…
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu…
Bertahta dibenakku
Dan aku kan mengiringi…
Bersama disetiap langkahmu

Percayalah hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu

Kasih…
Kakinlah, hanya aku yang paling memahami
Resah arti kejujuran diri…
Indah sanubarimu kasih
Percayalah…


Aku Masih Milikmu

Tak pernah ku berfikir untuk bermimpi
Tak pernah ku bayangkan untuk memiliki
Aku Tahu hatimu yang tak bertepi
Teguhnya cintamu padaku hingga kini

Aku tak berharap kau selalu menantiku
Aku tak ingin kau selalu bersedih memikirkanku
Aku tak ingin cinta ini pahit bagai empedu
Namun kuakui...aku juga tak kuasa melupakanmu

Kini t'lah dapat kubayangkan akan dirimu
Kini t'lah dapat kuimpikan berdua hanya bersamamu.
Namun mengapa hingga kini kau belum dapat kurasakan nyata didepanku...?


Kasih...
Maafkan daku hingga kini masih membuatmu menunggu
Namun kuatkah kau untuk selalu tetap setia...?
Kasih...
Aku yakin kau selalu utuh hanya untukku
Dalam lamunanku...Dalan Mimpiku...Dan disetiap langkahku...
Hanya dirimu seorang dalam hatiku.

Yang kuucapkan bukanlah palsu
Yang kuutarakan bukanlah dusta
Aku cinta padamu,...Aku sayang padamu
Hingga kini ku masih sendiri dan hanya untukmu

Menanti Jawaban (1)

Malam ini tak ku lihat lagi sinar rembulan

Yang senantiasa memberikan ku penerang disaat malam

Yang menemani kesendiriaanku disaat hati lara

Ada apa gerangan…oh, sang rembulan…?

Mengapa kini wajah nan ayu tertunduk membisu…

Hingga tak mau muncul kembali…

S’lalu menghindari di kala ku sepi…

Tak ada kabarmu hingga kini…

Ada apa denganmu…oh, sayang…?

Kasih…jangan biarkan aku bertanya sendiri…

Sudihkah kau membiarkan ku terluka teramat dalam…

Bagai kumbang yang patah sayapnya dan terjungkal…

Hingga jatuh ke bumi hingga susah bangkit kembali…

Kasih…ada apa gerangan denganmu…

Bagai dawai yang tak merdu lagi…

Yang kau tinggal kan tanpa kau petik lagi

Bagai hati ini yang kau tinggalkan hingga kesepian

Kasih…ada apa gerangan denganmu…

Jawablah…sayang…

Apakah kau telah beralih haluan

Dalam mengarungi rentang kehidupan ini

Sayang…jawablah

Aku akan ikhlas menerima segala jawabmu

Doa Jodoh (1)

Ya Allah…
Seandainya telah engkau catatkan…
Dia adalah milikku, tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagian antara kami
Agar kemesraan itu abadi

Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi, Ya Allah…
Seandainya telah engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan

Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah…
Agar aku bisa bahagia
Walaupun tanpa bersama dengannya

Ya Allah…Yang Tercinta
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya

Ya Allah…Ya Tuhanku
Pasrahkanlah aku dengan takdirmu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan…
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yg beriman
Supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhoi
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin

Kapankah Saat Itu…?

Saat aku yakin, mata ini lelah

Waktu berhenti berdetak terbuai mimpi

Lamunan pun menghilang, tiada suara lagi

Diam tuk menunggu saat yang tepat

Saat waktu kembali berputar

Datang seiring nada yang kudengar

Irama yang selama ini ingin ku nikmati

Menyambut pagi yang cerah nan indah

Memecahkan sepi dibalik tirai yang bercahaya

Benarkah jiwa ini tlah tersentuh embun pagi…?

Oleh lamunan yang telah engkau titipkan

Namun…sinarannya masih enggan tuk menjawab

Apakah ini penyebab langkahku tergontai…?

Atau kau juga menunggu saat yang tepat…?

Saat hati ini yakin, kenyataan menjadi mimpi

Waktu terus berputar tetapi cahayanya kembali redup

Tetesan embun-embun pagi tlah kering

Sinarannya membakar dengan garang

Membuat hati ini kembali sepi…

Kembali diam…

Kapankah saat itu akan tiba…?

Saat-saat hatimu menghampiri hatiku…

Saat-saat yang tlah lama aku tunggu…

Saat-saat dengan sejuta restu…

Saat-saat menjadi sahabat sehatimu…

Tetesan Nada

Disaat aku mendengar nada…

Hatiku meneteskan butiran-butiran kata…

Untuk memecahkan kesunyian ini

Mendaur arti rintihan dari segumpal jiwa

Semua yang terjadi bukanlah dipinta

Semua yang berlaku bukanlah direncana

Hanya saja, semua itu menjadi teman di kala sepi

Menjemput fajar yang akan kembali bertahta

Kemudian kembali terdiam dan tertunduk malu

Disaat siang berlalu tak berpamit

Seandainya nada itu mampu berkata

Tentu warna itu kembali bercahaya

Bukan seperti saat ini, diam tampak buram!

Saat ini nada itu hanya mampu diteteskan

Melalui butiran-butiran kata yang sukar dimengerti

Sepanjang perjalanan hidup ini

Dalam pengembaraan yang ku tak pernah singgah

Semuanya masih tetap misteri

Disaat mata tak lagi sudi menoleh…

Hati terisris mengalir hingga kenadi

Disaat bibir tak mampu lagi berucap…

Hanya diam dengan seribu tanya

Disaat aku mendengar nada…

Yang mendengar hanyalah bayangan

Bayangan yang tak pernah nyata

Sebuah kenyataan yang enggan diuraikan

Aku Berlalu Dengan Sejuta Tanya

Tak ada niatku tuk berjumpa denganmu saat itu

Namun langkahku seakan kau tuntun kearahmu

Bukan karna bumi bergeser ataupun bergoncang

Namun jantungku berdegup kencang, kala itu

Kemudian berlarilah engakau dengan sejuta senyummu

Saat aku mulai menghampirimu, mencoba mendekatimu

Namun kau menjauh dari sudut pandanganku

Yang membuat langkahku menjadi gontai

Aku bimbang, aku menjadi ragu…

Timbul berjuta pertanyaan yang menghampiriku

Burukkah ini?…atau aku yang terlalu kepadamu…?

Semua pertanyaan itu sukar kujawab

Lalu kudengar lontaran kata, namun bukan darimu

Cuaca yang dingin membuat tubuhku kepanasan

Udara yang sejuk membuat tubuhku berkeringat

Jiwa yang seakan tenang sukar terkendali

Dibalik lontaran kata itu

Aku bertanya tentang dirimu

Namun tak ada jawaban, hanya diam

Tiada kata pembuka malam itu

Dan aku berlalu dengan sejuta tanya, Kenapa…?

◄ New Post
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Copyright 2012 PUISI CINTA TERINDAH: 2009 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates