Selasa, 30 Oktober 2012

Memulai Dengan Hal Kecil

Memulai Dengan Hal Kecil.
Mulailah dengan hal kecil. Karena semua orang sukses juga demikian.
Semua pencapaian terbesar di dunia pun demikian. Semua bisa kalau dimulai dengan hal kecil. Dan justru pada hal inilah terdapat seluruh indahnya keberhasilan sejati.
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah. belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar. Hitung setiap hari. Hitung setiap saat. Segalanya dapat berpihak pada anda. atau berpihak melawan anda.
Ke mana anda akan bergerak? Apa hal kecil yang dapat anda kerjakan sekarang? Segala pencapaian mencengangkan yang mungkin dapat dicapai, dimulai lewat sebuah ide. Ilham untuk membuat perbedaan. Dan itu hal kecil. Peliharalah, dan kembangkan hingga menjadi kenyataan. Sekarang mungkin hal kecil, tetapi hanya anda yang bisa membuatnya menjadi besar.

Tahukah Anda.
Pertunjukan dengan menggunakan tali yang direntang tinggi ternyata telah ada sejak zaman Romawi dan Yunani. Orang-orang Yunani memberi medali khusus kepada orang-orang yang mampu melewati tali yang terentang diantara karang-karang.
Orang Yunani menyebut orang-orang ini dengan nama Neurobates atau Oribates (dari kata ini muncul istilah Akrobat). Dibekas kota kuno Herculaneum (yang bersama kota Pompeii terkubur akibat letusan gunung Vesuvius) terdapat lukisan fresco yang menggambarkan orang-orang yang sedang meniti tali yang terpasang tinggi, beberapa diantaranya sambil menari dan memainkan alat musik tiup.
Sering pula orang Romawi merentangkan tali diantara dua bukit, dan di atas tali itu beberapa orang menyelenggarakan acara pantomim serta tahan.

Kata Bijak Hari Ini.
Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.
(Bung Karno)

Kamis, 25 Oktober 2012

Belajar Dari Kesalahan

Bila anda melakukan sesuatu, ada kemungkinan anda membuat suatu kesalahan. Bila anda membuat kesalahan, itu adalah hal yang hebat. Karena anda berkesempatan belajar sesuatu. Akui kesalahan anda, teliti dan pelajari secara mendalam. Jawablah kesalahan anda tersebut. Kesalahan adalah guru yang luar biasa. Dengan mengenal apa yang salah, anda di bantu untuk menemukan apa yang benar.



Tom Watson, pendiri IBM, tahu persis nilai sebuah kesalahan. Suatu saat, seorang pegawai membuat kesalahan besar yang merugikan IBM senilai jutaan dollar. Sang pegawai yang dipanggil ke kantor Watson, berkata "Anda pasti menghendaki saya mengundurkan diri." Jawab Watson, "Anda pasti bercanda. Saya baru saja menghabiskan 10 juta dollar untuk mendidik anda..."

Orang yang berbakat sukses, akan belajar dari apapun yang terjadi, termasuk kesalahan. Bila anda membuat sebuah kesalahan, hal yang terbaik adalah mengumpulkan kembali keping-keping yang terserak, dan memperhatikan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Jangan menangisi kesalahan. Periksa dan pelajari kesalahan. Selanjutnya manfaatkan pengetahuan baru anda itu.

Rabu, 24 Oktober 2012

Belajar dari Warren Buffett

Warren Buffett
Akhirnya dominasi Bill Gates memudar juga. Setelah 13 tahun berturut-turut bercokol sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, pendiri rakasasa peranti lunak Microsoft itu tergeser juga dari tahtanya. Tahun ini, orang tertajir sejagad adalah Warren Buffett, seorang pebisnis dan investor yang ketajamam pikirannya amat luar biasa sehingga ia diibaratkan sebagai perpaduan antara fisikawan Einstein, seniman Picasso dan raja kaya raya pencipta koin emas Croesus, dalam satu tubuh.
Gates bisa saja tetap terkaya tahun ini jika saja ia tidak ingin mengakuisisi Yahoo!. Langkahnya menawar Yahoo! awal Februari lalu diragukan pasar, sehingga harga saham Microsoft terus anjlok. Bahkan sehari sebelum Microsoft mengumumkan penawarannya ke Yahoo!, nilai sahamnya merosot 13%. Akibatnya, harta Gates yang sebagian besar masih tertumpu di Microsoft, pun ikut tergerogoti.

Secara keseluruhan kekayaan Gates hanya naik US$ 2 miliar tahun lalu menjadi US$ 58 miliar. Sedangkan menurut Forbes, harta Buffett meroket US$ 10 miliar pada saat yang sama menjadi US$ 62 miliar!. Angka yang luar biasa besar. Uang sebesar itu bisa untuk membiayai belanja negara kita sedikitnya selama delapan tahun bulan! (sementara negara kita sendiri ngutang ke mana-mana untuk membiayai APBN setiap tahun!)

Dahsyatnya, kekayaan yang teramat sebesar itu bisa ia raih hanya dalam tempo sekitar 36 tahun dan hanya dengan modal sebesar US$ 100.

Cerita mengenai Sang Bijak dari Omaha ini sudah bertebaran di mana-mana. Begitu banyak buku yang membahas investor kelas wahid ini. Langkah-langkah bisnisnya begitu mempesona dan cerdik sehingga ia selalu menjadi buruan para jurnalis bisnis. Begitu banyak pula media yang sudah menuliskan profilnya. Nyaris, setiap langkah Buffet adalah langkah investasi, dengan membeli saham perusahaan.

Langkah strategis awal Buffett dimulai tatkala ia membeli saham perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada 1962. Ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar tiga tahun kemudian. Ia secara cerdik menginvestasikan uang nganggur perusahaan. Ia misalnya membeli perusahaan asuransi, perusahaan permata, utilitas, dan makanan melalui Berkshire. Lewat perusahaan ini pula ia menguasai beberapa perusahaan kelas dunia seperti Coca Cola, WellsFargo dan Kraft Food. Langkah terbarunya, Desember lalu ia mengakuisisi perusahaan manufaktur dan jasa Momon Holding sebesar US$ 4,5 miliar.

Luar biasa

Bagi saya sendiri, sosok Buffet amat menarik dan inspiratif, sedikitnya karena tiga hal.

Selalu Menciptkan Nilai Tambah

Perusahaan yang dibelinya selalu diperbaiki sebaik mungkin, fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja keuanganya mengkilat. Perusahaan yang tadinya mau bangkrut, di tangannya bisa berubah menjadi perusahaan seksi yang menarik minat banyak investor lain. Tidak heran jika harga saham Berkshire Hathaway yang dipakai sebagai alat untuk membeli banyak perusahaan - pun terus meroket di pasar modal. Harga saham Berkshire Hathaway medio Juli 2007 - Januari 2008 misalnya, melejit sebesar 35%. Bahkan Desember lalu, harga sahamnya menembus level tertinggi sepanjang masa, menjadi US$ 150.000 per lembar.

Kemampuannya menciptakan nilai tambah ini sudah kelihatan sejak kecil. Ketika berumur 11 tahun misalnya, ia hanyalah seorang loper koran. Tapi ia memanfaatkan waktunya juga untuk keliling lapangan golf, mencari bola golf yang hilang, dan menjualnya dengan harga murah ke pemain golf di sekitar lapangan golf tersebut.

Pada umur 14 tahun, saat Buffet masih duduk di banku SMA, dia memulai bekerja sehingga memiliki uang sebesar $ 1,200 untuk membeli 40 ha tanah pertanian yang akhirnya dia sewakan pada petani lokal. Dari sini ia sudah menciptakan passive income dari sewa lahan.

Bukan Spekulan

Citra pemain saham biasanya tak jauh-jauh dari citra seorang spekulan: beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi. Buffett bukanlah Gergo Soros, sang spekulan valas (forex) kelas kakap, yang sempat diisukan sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap merosotnya nilai rupiah terhadap US$ pada awal keruntuhan presiden Soeharto, tahun 1998.

Buffet sadar, permainan jangka pendek tidak menguntungkan. Hal ini ia pelajari sejak umur 11 tahun — saat ia membeli saham pertamanya, Cities Services, seharga $38,25 per lembar. Setelah itu, dia menjual kembali saham tersebut seharga $40. Ternyata, harga saham yang dijualnya naik terus dan beberapa tahun kemudian mencapai $200 per lembar. Dari pelajaran itulah ia berkesimpulan untuk tidak erburu-buru untuk melepas sahamnya.

Langkah bisnis Buffett akhirnya adalah tentang investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya ia kenal dengan baik. Itu sebabnya,ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom. Meski ia pernah ditertawakan investor lain karena keenganannya ini, kini ia justru tertawa paling akhir karena sebagian besar investasi di dotcom hangus. Ia selamat dari badai dotcom awal tahun 2.000-an karena sama sekali tidak ikut-ikutan investasi di sana.

Investasi jangka panjang juga bermakna bisnis. Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, tapi membeli bisnis (buying a business not share). Meski saham Coca-Cola sempat ambruk pada 1998-1999, ia tetap bersandar pada tren jangka panjang. Ia pertahankan saham Coca-Cola hingga kini.

Sederhana dan Tidak Pelit

Buffett sesungguhnya sudah lama berjanji untuk menyumbangkan hartanya manakala ia meninggal. Namun, Juni 2006 lalu, Buffett bertindak lebih cepat, dengan mendermakan sebagian besar sahamnya di Berkshire. Total dermanya saat itu mencapai US$ 31 miliar alias sekitar 300 triliun rupiah, hampir separo anggaran belanja negara (APBN) kita tahun lalu! Tak mengherankan jika amal itu tercatat sebagai donasi terbesar dalam sejarah Amerika. Uniknya, sebagian derma itu diserahkan ke Bill and Melinda Gates Foundation. Dana tersebut merupakan dua kali dana yang biasa dikumpulkan yayasan Bill and Melinda Gates selama ini.

Dengan hartanya yang begitu melimpah, Buffett bisa saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia maui. Namun ia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat dekade lalu di Omaha. Menurut majalah Adbuster, ia hanya punya dua jet pribadi dan satu yacht mewah untuk untuk ber-glamour-ria. Kalah jauh dibanding kemewahan para pebisnis dan pesohor lain yang kekayaannya justru terpaut jauh di bawahnya.

Petikan wawancara dengan Warren Buffett

Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC.

Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :

Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.

Pesan : Anjurkan anak anda untuk berinvestasi [ Encourage your children to invest ]

Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatinya dari hasil mengirimkan surat kabar.

Pesan : Dorong Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis [ Encourage your children to start some kind of business ]

Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu. Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya.

Pesan : Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong Anak Anda berbuat yang sama. [ Don’t buy more than what you “really need” and encourage your children to do and think the same ]

Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi.

Pesan : Jadilah apa adanya. [ You are what you are ]

Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di dunia.

Pesan : Berhematlah [ Always think how you can accomplish things economically ]

Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan.

Ia hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu.

Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon mereka secara reguler.

Pesan : Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat [ Assign the right people to the right jobs ]

Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEOnya.

Peraturan nomor satu adalah :

Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham.

Peraturan nomor dua :

Jangan melupakan peraturan nomor satu.

Pesan : Buat Tujuan yang jelas dan yakinkan mereke untuk fokus ke tujuan. [ Set goals and make sure people focus on them ]

Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas. Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan pop corn.

Pesan : Jangan Pamer, Jadilah diri sendiri & nikmati apa yang kamu lakukan [ Don’t try to show off, just be your self and do what you enjoy doing ]

Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu dengannya untuk pertama kalinya 5 tahun yang lalu. Bill Gates pikir ia tidak memiliki keperluan yang sangat penting dengan Warren Buffet, maka ia mengatur pertemuan itu hanya selama 30 menit. Tetapi ketika ia bertemu dengannya, pertemuan itu berlangsung selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar banyak dari Warren Buffet. Warren Buffet tidak pernah membawa handphone dan di meja kerjanya tidak ada komputer.

Berikut ini adalah nasihatnya untuk orang-orang yang masih muda:

Hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat :

Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang.

Hiduplah secara sederhana.

Jangan selalu lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.

Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.

Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan;

gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan. Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.

Jumat, 19 Oktober 2012

Mengapa Anda Tidak Pernah Menjadi Kaya?

Mengapa Saya tidak akan pernah menjadi kaya? Benarkah suatu saat saya akan menjadi kaya?
Coba tanyakan pertanyaan diatas kepada diri Anda dan renungkanlah. Apakah jawabannya adalah Ya? Atau Tidak? Atau Anda berkata dengan mulut "Ya" tetapi "Tidak" didalam hati? Jangan terbuai dengan halusinasi sementara kekuatan pikiran dan kata-kata. Anda mungkin sering mengikuti seminar motivasi, seminar kemakmuran, seminar-seminar tentang bagaimana membangun pikiran yang positif. Well, that's definately good. But it is not enough!


Sebuah pertanyaan mendasar untuk Anda: Apakah kekayaan itu? Apakah kekayaan itu berarti memiliki milliaran rupiah? Villa mewah di puncak? Mobil BMW seri terbaru? Dapat belanja sepuasnya di mall-mall? Bepergian ke Jepang dan seluruh dunia? Tidak! Sebenarnya, itu semua hanya "side effect" dari kekayaan, tetapi sama sekali tidak dapat mewakilkan kekayaan itu sendiri.

Kekayaan yang sejati itu timbul didalam hati, kekayaan itu adalah Anda! Ya, Andalah kekayaan bagi Anda sendiri. Harta terbesar bagi Anda adalah Anda sendiri. Uang dan mobil dan rumah mewah dan semuanya hanyalah hasil dari kekayaan, yaitu hasil dari Anda sendiri. Andalah yang memiliki kekuatan untuk menghasilkan semuanya itu. Ide-ide Andalah yang membuat Anda membuat toko baru, perusahaan baru, menjual ini dan menjual itu. Artinya, kekayaan itu dinilai dari Anda. Seberapa besar Anda, sebesar itulah kekayaan Anda. Dengan demikian, apakah Anda sudah dapat menjawab pertanyaan ini: Mengapa Saya tidak akan pernah menjadi kaya?

Jadi, bagaimana menjadi kaya? Mudah sekali, jadikanlah Anda menjadi kaya terlebih dahulu. Apakah Anda paham maksud saya? Saya ulangi kembali. Bagaimana menjadi kaya? Jawabannya, jadikanlah Anda menjadi kaya terlebih dahulu. Tampak terlalu rumit ya, baiklah, saya akan memberikan contoh. Manakah yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, mobil usang penuh lumpur dengan mobil usang yang sama, tetapi telah dicat mengkilat? Manakah yang lebih berharga, emas murni seberat 1kg, atau sebuah bisnis persewaan motor untuk tukang ojek yang memberikan positif cashflow 2jt per bulan sepanjang hidup Anda.

Jawabannya adalah: mobil mengkilat dan bisnis persewaan motor. Jadi yang hendak saya katakan adalah, ubahlah dahulu cara berpikir Anda, maka dunia, termasuk kekayaan Anda akan berubah! Kunci seorang penambang emas yang sejati adalah berpikir dan merencanakan dimana mereka akan menambang, berapa besar yang akan diperoleh, alat apa saja yang dibutuhkan, hambatan apa yang mungkin terjadi, pajak apa yang harus dibayar, berapa pengeluaran yang akan diperlukan, dan lain-lain. Penambang bodoh tidak berpikir demikian. Alih-alih merencanakan, mereka lebih suka membawa cangkul dan sekop langsung ke lokasi tambang, menghabiskan banyak waktu hanya untuk menemui bahwa tak teradapat secuil emaspun disana. Karena Anda adalah kekayaan itu sendiri, maka Anda harus menjadi kekayaan, bukan bagian, tetapi kekayaan itu sendiri.

Mengapa orang tidak pernah menjadi kaya, jawabannya cukup mudah: mereka lebih suka mengeluarkan sampah, ketimbang mengeluarkan emas, mengeluarkan perilaku yang buruk, ketimbang perilaku yang baik, mengeluarkan mental yang payah, ketimbang mental yang sejati.

Pikirin yang positif barulah sebuah awal perjuangan Anda. Tapi Anda masih harus melalui langkah-langkah yang lain. Anda masih harus mengubah pikiran yang positif menjadi kata-kata yang positif. Dari kata-kata yang positif menjadi perbuatan yang positif, perbuatan yang positif menjadi kebiasaan yang positif, dan kebiasaan yang positif menjadi karakter yang positif.

Baik, jika Anda menginginkan kekayaan, kekayaan yang sejati (bukan seperti yang Anda bayangkan sebelumnya), maka Anda perlu merubah diri Anda sendiri.

Anda mungkin sudah terlalu sering mengikuti seminar motivasi. Sayangnya, seringnya mengikuti seminar motivasi ini tidak diikuti dengan seringnya mengubah pikiran dan kata-kata menjadi perbuatan. Mungkin Anda bertanya, ah, tidak juga, saya sudah sering mencoba melakukan ini dan itu, membuka bisnis ini dan itu, tetapi tetap tidak menjadi kaya. Atau menjadi kaya, tetapi cuma sebentar untuk kemudian menemui kebangkrutan.

Mengapa ini terjadi?

Pertanyaan lagi untuk Anda: Apakah Anda mengetahui apa itu asset? Apa itu liabilities?

Faktanya adalah, mengapa orang tidak pernah menjadi kaya, karena bukan hanya tidak melek huruf, tetapi juga tidak melek finansial. Percayalah, semua orang kaya, yang benar-benar kaya, pasti akan mengetahui apa itu asset dan apa itu liabilities. Mereka memahami betul mana yang masuk kedalam kategori asset dan mana yang masuk kategori liabilities.

Pelajaran Pertama. Pahamilah Cashflow Anda.

Anda adalah kekayaan itu sendiri, Oleh karena itu mulai dari sekarang, perlakukan Anda sebagai sebuah perusahaan. Anda adalah perusahaan untuk diri Anda sendiri. Bayangkah jikalau Anda menjadi pemegang saham mayoritas sebuah perusahaan besar, dan mendapati karyawan Anda tidur bermalas-malasan disaat jam kerja dan CEO Anda menghamburkan 5 milliar rupiah dalam setahun hanya untuk rekreasi, naik 5% dari tahun sebelumnya, sementara perusahaan tahun itu mengalami penurunan asset sebesar 10%. Apa yang akan Anda lakukan? Tertawa? Marah? Jika Anda normal, tentu saja Anda akan marah besar. Dalam kenyaatanya di dunia nyata, sangat mungkin CEO tersebut akan dipecat dan digantikan dengan seorang yang lain yang melek cashflow.

Banyak orang tidak dapat membedakan mana asset (aset) dan mana liabilities (hutang). Banyak orang memasukkan liabilities (hutang) kedalam aset dan mungkin juga memasukkan aset kedalam hutang. Jadi, mulai sekarang, pahamilah seluruh aset Anda, tulis dalam buku khusus financial statement Anda. Daftar seluruh barang Anda, masukkan mana yang masuk kategori aset dan mana yang masuk kedalam hutang. Misalnya, rumah, mobil, sofa, televisi, spring bad, dan lain sebagainya. Jangan sampai salah memasukkan data ini. Karena ini sangat penting. 

Jika Anda memiliki rumah, baik itu dalam kondisi menyicil ataupun dibayar lunas, dimanakah rumah Anda dimasukkan? Kedalam kolom aset atau hutang? Ahli accounting dan kebanyakan orang akan berkata kedalam aset. Nyatanya bukan. Makanya ahli accounting dan kebanyakan orang susah menjadi kaya, karena mereka menjadikan perusahaan tempat mereka bekerja menjadi kaya, tetapi menjadikan miskin dirinya sendiri!

Jangan pernah memasukkan rumah pribadi kedalam aset, karena rumah itu tidak menghasilkan uang untuk Anda. Alih-alih menghasilkan uang, rumah Anda malah mengeluarkan uang tiap bulan untuk biaya maintenance, seperti cat pagar, renovasi atap bocor, iuran sampah, iuran siskamling, dan sebagainya. Rumah pribadi masuk kedalam pengeluaran dan masuk kedalam hutang jika belum lunas. 

Jangan masukkan kedalam aset. Mengapa? Yah.. Kemanakah Anda tidur pada malam hari dan bangun di pagi hari? Di pinggir jalan? Tentu dirumah bukan? Jadi, rumah bukanlah aset karena rumah Anda itu adalah rumah pribadi dan tidak untuk disewakan. Jika Anda memiliki rumah lain, dimana Anda masih dapat tidur di malam hari dan bangun di pagi hari didalam rumah yang sekarang, serta rumah lain itu menghasilkan uang untuk Anda, maka rumah lain itu adalah aset. Jadi, masukkan dengan benar, mana yang menghasilkan uang kedalam aset, dan mana yang justru mengeluarkan uang kedalam hutang dan pengeluaran.

Bagaimana dengan mobil pribadi? Perlakukan sama seperti rumah. Masukkan kedalam pengeluaran, karena itu sama sekali bukan aset. Jika mobil Anda dibayar lunas, maka masukkan pengeluaran tiap bulan kedalam pengeluaran. Jika dibeli dengan kredit, maka masukkan kedalam kolom hutang. Dimata bank dan lintah darat, rumah dan mobil Anda akan dihargai menjadi aset, tetapi di mata Anda, jangan pernah lakukan itu. Mengapa, karena bankir dan lintah darat tidak makan, minum, dan tidur dirumah Anda! Mereka tetap hidup, makan, minum, dan tidur dengan pulas, dan makin menjadi kaya, ketika rumah dan mobil Anda disita!

Saran saya, jangan membeli semua barang rumah tangga Anda secara kredit. Belilah secara cash (lunas). Termasuk mobil dan rumah. Karena kedua ini adalah pengeluaran dan bukan aset. Buat apa Anda menghamburkan uang untuk membayar bunga untuk sesuatu yang bernilai sampah (bukan aset)? Sebaliknya, jika Anda memiliki perusahaan, maka mobil untuk perusahaan sebaiknya dibeli secara kredit dan bukan cash, sebab prinsip kekayaan datang dari cashflow yang positif, bukan seberapa besar jumlah barang dan mobil perusahaan Anda. 

Selama mobil perusahaan itu menghasilkan cashflow positif, dibeli secara kredit itu tidak masalah. Berbeda dengan mobil pribadi, dimana tidak ada nilai asetnya sama sekali, sebaiknya dibayar lunas. Demikian juga rumah pribadi. Tetapi mengingat nilai rumah cenderung bergerak naik, maka kredit rumah masih bisa dimaklumi.

Anda harus memiliki financial statement sendiri bagi keluarga Anda. Financial statement terdiri atas 4 kolom: Aset, Hutang, Pemasukan, dan Pengeluaran. Untuk detil bagaimana menyusun financial statement yang baik, Anda perlu membeli sebuah buku panduan di toko-toko buku terdekat. Saya tidak akan menjelaskan secara detil disini.

Gaji masuk kedalam pemasukan. Bisnis CashSwim masuk kedalam aset (yang menghasilkan uang), hasil bersih tiap bulan dari CashSwim masuk kedalam pemasukan. Anda perlu membuat financial statement yang berbeda untuk bisnis Anda. Jika Anda memiliki 5 bisnis, maka Anda perlu membuat 5 financial statement yang berbeda, diluar financial statement keluarga Anda sendiri.

Mengapa Anda perlu membuat financial statement? Sebab Anda perlu mengetahui apakah Anda dan keluarga Anda menghasilkan cashflow positif tiap bulan, atau malah negatif? Menghasilkan uang alih-alih menghamburkan uang? Jika cashflow Anda bernilai positif, itu sebuah awal yang bagus untuk Anda. Jika tidak, Anda perlu memeriksa ulang dimana kesalahan yang membuat cashflow Anda menjadi negatif.

Perbaiki cashflow Anda. Kurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Anda hidup untuk hari esok, tidak hanya untuk hari ini. Berpikirlah dahulu jika Anda sedang ingin membuang uang. Pikirkanlah, apakah membuang itu akan membuat Anda semakin miskin (masuk kedalam hutang) atau semakin kaya (masuk kedalam aset). Belajarlah dari Warren Buffet, yang dalam kelimpahannya dia lebih suka memberikan 90% kekayaannya untuk amal dan lebih suka tetap tinggal dirumah tua, yang telah ia tinggali sejak sekitar 1950-an. Memiliki waktu rekreasi yang memang waktunya, dan lebih suka menginap di hotel menengah ketimbang di hotel berbintang lima.

Pelajaran Kedua. Hutang Baik dan Hutang Buruk.

Berhati-hatilah terhadap kata hutang. Hutang dapat membuat Anda kaya, tetapi dapat juga membuat Anda miskin. Mungkin Anda sering diingatkan supaya jangan berhutang. Kata-kata ini ada benarnya. Tetapi juga dapat salah. Hutang ada 2 macam. Hutang baik dan hutang buruk. Hutang baik menghasilkan uang, hutang buruk menghamburkan uang. Hutang baik membuat kaya. Hutang buruk membuat miskin.

Jadi apa parameternya? Mudah. Parameternya ada dalam cashflow Anda. Kembali lagi kepada cashflow Anda. Sebelum berhutang, pastikan dahulu bahwa hutang Anda akan menghasilkan cashflow positif dan bukan cashflow negatif.

Hutang kredit mobil pribadi, apakah boleh? Boleh-boleh saja jika memang Anda sudah tahu hasil akhirnya adalah membuat Anda kaya. Kenyataannya, kredit mobil justru membuat miskin, karena mengurangi cashflow dengan menambah pengeluaran, serta menambah hutang tanpa ada aset yang masuk sama sekali.

Bayar cash untuk setiap barang rumah tangga. Jangan gunakan kartu kredit. Maksud penggunaan kartu kredit disini adalah penggunaan dengan mencicil. Jadi, kalau hanya menggunakan kartu kredit untuk membeli barang dan membayar lunas diakhir bulan, itu tidak masalah. Yang bermasalah adalah, jika Anda menggunakan kartu kredit Anda untuk membeli barang-barang sampah (bukan aset), yang tidak saja tidak menghasilkan uang, tetapi mengeluarkan uang, terlebih lagi jika dibayar dengan dicicil, apalagi cuma minimum payment! Tahukah Anda, bahwa membayar minimum payment, hutang Anda tidak akan pernah lunas?

NEVER...EVER...to do that!

Hati-hati dengan kartu kredit! Jika Anda terpaksa berhutang, lebih baik berhutang dengan bunga yang lebih rendah seperti KTA (kredit tanpa agunan). Ingatlah, bahwa hutang dapat membawa Anda pada kemiskinan, tetapi jika Anda mengerti, hutang dapat membawa Anda pada kekayaan. Mau contoh? Baiklah, Anda kira, dengan uang siapa pengembang real estate membangun perumahan. Sinar Mas membangun BSD? Uang perusahaan? Tidak! Mereka menggunakan uang bank. Ya, uang bank! Kerennya, mereka berhutang! Cuma bedanya, hutang mereka adalah hutang baik, karena hutang mereka kepada bank digunakan untuk membangun real estate, yang nilainya menjadi berkali-kali lipat dari hutang mereka sendiri, memberikan kepada mereka bukan saja aset, tetapi cashflow yang positif.

Jadi, berhutang itu boleh, jika dan hanya jika, menghasilkan cashflow yang positif.

Justru saya menyarankan untuk berhutang jika Anda mendirikan sebuah bisnis. Cicil/sewa saja kantor Anda. Cicil mobil untuk perusahaan. Jangan dibayar cash! Mengapa? Karena orientasi perusahaan adalah menghasilkan uang sebesar-besarnya dengan investasi sekecil-kecilnya. Orientasi perusahaan adalah positif cashflow yang besar, bukan membuang uang besar diawal. 

Jika Anda bayar cash semua, tentu perusahaan akan mengeluarkan sangat besar di awal hanya untuk mendirikan kantor, membeli mobil dan sebagainya. Jadi, sekali lagi, selalu orientasikan apapun bisnis Anda pada cashflow yang positif. Karena perusahaan dinilai dari seberapa besar cashflow positifnya, bukan seberapa besar asetnya, apalagi "toxic asset" (aset racun). Sehingga jika Anda suatu saat ingin menjual perusahaan Anda, maka Anda dapat menjualnya dengan nilai tinggi, karena cashflow yang dihasilkan sangat tinggi.

Baiklah. Pelajaran selanjutnya akan saya sampaikan di artikel selanjutnya. Renungkanlah dahulu apa yang saya sampaikan dan mulai praktekkan dari kata-kata menjadi perbuatan. Lakukan hal ini secara berulang-ulang maka akan menghasilkan kebiasaan. Kebiasaan yang positif.
Salam sukses selalu untuk Anda!

Selasa, 16 Oktober 2012

Adam Khoo, Dicap Bodoh, Tapi Sukses Luar Biasa


Adam Khoo
Persisnya lewat buku Pak Tung: “Financial Revolution.“  Di buku hebat itu, Pak Tung memberi contoh kesuksesan Adam Khoo.  Saya kemudian sangat beruntung bisa membeli buku Adam Khoo sendiri : ”Master Your Mind, Design Your Destiny”

Adam Khoo, orang Singapura.  Waktu anak-anak, ia adalah penggemar berat games dan TV.  Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV.  Baik main PS atau nonton TV. 

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh.  Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah.  Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura.  Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana.  Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura.

Di awal SMP, kebiasaan Adam tidak berubah.  Akibatnya, ia mendapat peringkat 10 terburuk.  Bayangkan saudara, menjadi peringkat 10 terburuk di SMP terburuk.  Bagaimana buruknya itu.

Usia 13 tahun, ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young.  Dalam program itu, ia belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme  (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya.

Program ini benar-benar bermanfaat bagi Adam.  Ia mulai mempraktekkan keterampilan barunya.  Apa yang ia lakukan setelah kembali ke sekolah?

Pertama ia menulis tujuannya.  Ia akan lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua.  Ia akan masuk ke Victoria Junior College.  SMU terbaik di Singapura.  Adam kemudian melakukan tindakan gila.  Ia umumkan tujuannya itu di depan kelasnya.  Apa yang terjadi?  Ia ditertawakan seluruh isi kelas.  Termasuk gurunya sendiri.

Bila anda jadi gurunya, anda pun mungkin melakukan hal yang sama.  Bagaimana mungkin seorang yang berada di urutan 10 terburuk di SMP terburuk ingin lulus dengan nilai A semua dan masuk ke SMU terbaik.

Tapi Adam tidak bergeming.  Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat.  Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.

Karena itu, Adam berusaha keras.  Ia gunakan semua cara belajar hebat yang ia dapat dari program Ernest &  Young.  Hasilnya luar biasa.  Adam mulai bisa menjawab pertanyaan di kelas.  Meski ia tetap ditertawakan karena membuat catatan pelajaran dengan cara yang beda dan aneh.  Ia gunakan peta pikiran yang penuh dengan gambar dan simbol untuk mencatat.

Akhirnya keras keras dan tekad baja Adam membuahkan hasil.  Ia lulus dari SMP itu dengan nilai A semua.  Ia berhasil masuk ke Victoria Junior College.  Di SMU terbaik ini pun, Adam tetap menjadi yang terbaik.  Ia lulus dari Victoria Junior College dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik.

Adam pun masuk ke National University of Singapore (NUS).  Universitas terbaik di Singapura.  Di NUS, ia berhasil masuk ke NUS Development Program.  Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent.  Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna.  Program bagi para jenius.  Dari NUS, Adam lulus juga sebagai lulusan terbaik.

Itulah kesuksesan Adam di dunia akademisnya.  Bagaimana dengan dunia bisnis?  Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun.  Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun.  Ia berbisnis music box.  Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar.  Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura.  Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura.  Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

Nah, sekarang mari kita merenung.  Apa sebenarnya yang terjadi dengan Adam Khoo.  Bagaimana seorang anak yang dicap bodoh, hobinya nonton TV dan main games bisa meraih sukses seperti itu?  Sukses yang mungkin sekali tidak diraih oleh teman-teman seangkatannya.  Teman-teman yang di SD-nya pintar?

Saya mencatat, ada tiga hal besar yang menjadi kunci sukses Adam Khoo.  Tiga kunci sukses ini pun yang menhantarkan siapapun meraih sukses.  Nah, sebutlah orang sukses yang anda kenal.  Dan perhatikan, bagaimana kondisi tiga hal berikut ini pada diri orang sukses itu:

1. Tujuan yang Jelas
2. Keyakinan yang Benar dan Kuat
3. Aksi yang tepat

Mari kita bahas satu per satu

1. Tujuan yang Jelas

Tujuan Adam jelas.  Ia ingin mendapat nilai A untuk semua mata pelajarannya.  Ia pun sangat jelas menginginkan masuk ke Vistoria Junior College dan National University of Singpore.  Ketika berbisnis, Adam pun membuat tujuan yang jelas.  Ia menetapkan berapa penghasilan yang ingin ia peroleh.

Tujuan yang jelas mempunyai kekuatan yang luar biasa.  Dengan tujuan yang jelas, orang ‘bodoh’ lainnya, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu dan mempatenkan 1000 lebih inovasi.  Tujuan itu lah yang membuat Edison bisa bertahan pada setiap kegagalan yang terjadi.  Ia gagal dalam mencoba 10.000 jenis logam untuk bola lampunya.  Bukannya menyerah, Edison justru mengatakan :”Saya tidak gagal 10.000 kali.  Saya telah sukses 10.000 kali untuk mengetahui jenis logam yang tidak berfungsi.

Saya yakin anda ingin sukses.  Langkah pertama menuju kesana adalah TETAPKAN dan TULISKAN TUJUAN ANDA.  Buat tujuan yang jelas.  Misalnya pendapatan.  Jangan buat tujuan :  “Saya ingin mempunyai pendapatan sebesar-besarnya”  kenapa begitu?  Karena tujuan di atas tidak jelas.  Untuk merubahnya menjadi jelas, anda cukup mengganti sebesar-besarnya dengan angka yang anda kehendaki.  Misalnya Rp. 100 juta per bulan.  Jadi tulisan tujuan anda akan menjadi: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta per bulan.”

Jangan juga gunakan kata “tidak”.  Jangan membuat tujuan : “Saya tidak mau miskin lagi”  tujuan ini, meski benar, tapi menggunakan kata-kata yang negatif.  Jadi aroomanya juga negatif.  Dan sering kali apa yang tidak diinginkan itu justru benar-benar terjadi.  Kalau anda bila tidak mau miskin, mungkin anda akan tetap miskin.  kenapa begitu?  Karena otak anda hanya merekam kata miskin itu.
Contoh mudah begini.  Sekarang, saya harap anda bisa membaca kalimat di bawah ini dan melakukannya:

JANGAN BAYANGKAN SEEKOR MONYET YANG SEDANG NAIK SEPEDA

Apa yang terjadi?  Apakah anda justru membayangkan monyet yang sedang naik sepeda?  Padahal tulisan di atas justru melarangnya.
Hal sama terjadi dengan peringatan : “Jangan Membuang Sampah di Sini“.  Apa yang terjadi di areal dengan tanda peringatan itu?  Banyak sampahnya, pasti.

Supaya lebih jelas, buat juga tujuan anda dengan batasan waktu tertentu.  Misalnya: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta dalam enam bulan ke depan.”

Tujuan yang tajam seperti ini sangat berguna.  Apa gunanya?  Ia akan memaksa pikiran anda untuk benar-benar memikirkan cara yang efektif untuk mencapainya.  Artinya anda berpikir lebih keras lagi.  Pikiran yang lebih keras akan memaksa tindakan yang lebih keras juga.  Tindakan yang yang lebih keras akan mendatangkan hasil yang lebih baik juga.

Misalnya sekarang, ketika anda baca buku ini.  Katakanlah anda membacanya di rumah.  Nah, sekarang praktekkan apa yang tertulis di bawah ini:

ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON.

Apa yang anda pikir?  Kemungkinan besar anda akan berpikir: Tidak mungkin saya bisa loncat dan menyentuh plafon di atas itu.  Oke.  Tidak apa-apa.

Sekarang, praktekkan lagi apa yang tertulis di bawah ini:

ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON.  KALAU TIDAK BISA, ANDA AKAN DITEMBAK MATI.”

Bila benar-benar sebuah pistol menempel di pelipis anda dan siap ditembakkan, apa yang akan anda pikirkan?  Kemungkinan besar anda akan berpikir jauh lebih keras dari kasus yang pertama tadi.

Anda tidak ingin kehilangan nyawa anda.  Karena itu anda berpikir lebih keras.  Setelah itu anda mungkin berpikir :”Oh, saya taruh kursi ini di meja.  Saya naik ke atas kursi.  Setelah itu saya loncat.  Pasti bisa menyentuh plafon.”
Nah, anda dapat jawabannya.  Itu karena anda berpikir lebih keras.  Meski sebabnya bukanlah sesuatu yang anda inginkan.  Bahkan itu adalah sesuatu yang menakutkan.

Itulah hebatnya tujuan yang jelas.  Ia bisa menggerakkan seseorang.  Ia memotivasi  orang.  Motivasi penting.  Tanpa motivasi, manusia akan seperti zombie.  Mayat berjalan.

Tujuan itu ada dua.  Pertama, mendapat kesenangan.   Kedua, menghindari derita.  Survei membuktikan bahwa tujuan yang kedua (menghindari derita) jauh lebih kuat dari tujuan yang pertama (mendapat kesenangan).

Contoh mudahnya begini.  Mana yang lebih berpengaruh pada anda?  Mendapat uang Rp. 10 juta?  Atau kehilangan uang Rp. 10 juta?  Saya yakin sekali, anda akan lebih terpengaruh oleh kehilangan uang Rp. 10 juta itu.

Itulah sebabnya, banyak orang kaya berasal dari orang miskin.  Mereka telah merasakan sakitnya miskin.  Mereka tidak mau terus sakit.  Itu sebabnya mereka berjuang habis-habisan keluar dari kemiskinan.

Tapi, banyak juga orang miskin yang ‘betah’ dalam kemiskinan.  Sampai akhirnya mereka meninggal dalam keadaan miskin.  Rasa sakit karena miskin itu tidak cukup kuat untuk membuat mereka berjuang habis-habisan. Mereka telah belajar untuk ‘menikmati’ rasa sakit karena miskin.

2. Keyakinan yang Benar dan Kuat

Adam Khoo sukses salah satunya karena ia merubah keyakinannya.  Ketika ia dicap bodoh, ia yakin bahwa ia bodoh.  Ia pun melakukan hal-hal bodoh.  Terlalu banyak nonton TV dan main games.

Tapi hasil pelatihannya menunjukkan bahwa keyakinan itu SALAH BESAR.  Ia pun mulai membangun keyakinan yang BENAR BESAR.

Keyakinan yang benar itu adalah bahwa ia justru orang yang sangat cerdas. Ia pun meninggalkan tindakan bodohnya.  Ia melakukan hal yang benar.  Hasilnya luar biasa.  Adam bisa merubah peringkatnya.  Dari peringkat 10 terburuk jadi terbaik.

Itulah hebatnya keyakinan.  Itu pula sebabnya mengapa semua orang sukses mempunyai keyakinan seperti Adam Khoo.  Keyakinan yang benar dan kuat.

Semua orang bisa sukses adalah keyakinan yang benar. Sukses tidak ditentukan oleh jenis kelamin, warna kulit, pendidikan, usia, agama, ras, suku, orang tua, bangsa, lokasi, dan sebagainya.  Sukses hanya ditentukan oleh tiga hal besar.  Tiga hal yang sedang kita bahas ini.  Tujuan, keyakinan, aksi.

Karena itu, mulai sekarang, bangunlah keyakinan yang benar.  Apa pun, siapa pun, bagaimana pun situasi dan kondisi anda.  Anda bisa sukses.  Saya malah yakin, setiap anda ditakdirkan sukses.

Keyakinan juga harus kuat.  Keyakinan salah tapi kuat akan mengalahkan keyakinan benar tapi lemah.  Misalnya anda yakin bahwa anda bisa sukses.  Tapi orang-orang sekeliling anda mengatakan sebaliknya.

Nah, mana yang lebih kuat pengaruhnya?  Keyakinan benar anda atau  keyakinan salah orang-orang di sekeliling anda?  Bila anda tetap bertahan pada keyakinan anda, berarti keyakinan anda kuat.  Bila anda mengikuti orang-orang di sekeliling anda, berarti keyakinan anda yang benar itu ternyata lemah.

Ada satu hal yang harus saya peringatkan berkaitan dengan keyakinan, yaitu:

Jangan Memaksakan Keyakinan Anda Pada Orang Lain Yang Berkeyakinan Berbeda.

Jadi, anda hanya mengungkapkan keyakinan anda sendiri.  Alasan-alasan keyakinan anda. Dan anda selalu siap mendengarkan keyakinan orang lain yang beda itu.  Jadikan perbedaan keyakinan itu sebagai berkah.

Jangan meributkan perbedaan keyakinan itu.  Lebih baik anda mencari persamaan dengan orang lain.  Pasti lebih banyak manfaatnya.  Baik bagi anda maupun orang lain.  Misalnya beda keyakinan. Tapi tujuan sama.  Anda tinggal ucapkan: “Sampai jumpa di tujuan kita, ya.“

3. Aksi yang tepat

Tujuan yang jelas, keyakinan yang benar dan kuat memerlukan aksi yang tepat.  Tujuan yang jelas tanpa aksi yang tepat percuma saja.  Sang tujuan pasti tidak tercapai.

Misalnya anda menetapkan tujuan: “Mendapat pendapatan Rp. 10 juta per bulan“.  Tapi setiap hari anda hanya nonton TV.  Pasti tujuan jelas anda itu tidak akan tercapai.

Demikian juga dengan keyakinan yang benar dan kuat.  Tanpa aksi, keyakinan itu tidak akan membuat anda mencapai tujuan.  Jadi, anda benar-benar membutuhkan aksi untuk mencapai tujuan.

Misalnya anda lapar.  Tujuan anda adalah menjadi kenyang. Anda yakin di lemari makan ada makanan.  Anda juga yakin anda bisa mengambil dan memakannya.  Tapi anda tidak bergerak.  Apakah anda akan kenyang?  Pasti tidak.

Jadi, apakah aksi lebih penting dari tujuan dan keyakinan?  Jelas tidak.  Tanpa tujuan, aksi anda tidak akan menghasilkan apa-apa.  Anda akan seperti mayat berjalan tanpa tujuan.  Tanpa keyakinan, anda pasti diliputi keraguan dan ketakutan.  Keraguan dan ketakutan justru membuat anda tidak bertindak sama sekali.

Aksi yang tepat ada tiga.  Pertama, belajar.   Kedua, praktek apa yang telah dipelajari.  Ketiga, evaluasi.
Misalnya anda ingin menjadi pebisnis sukses dengan penghasilan Rp. 100 juta per bulan.  Maka anda harus belajar.  Apa yang anda pelajari?  Anda harus belajar apa-apa saja yang anda perlukan untuk jadi pebisnis sukses.  Anda harus belajar tentang ide bisnis, marketing, produk, komunikasi dengan mitra bisnis dan sebagainya.

Setelah belajar pada tahap tertentu, langsung praktekkan.  Dengan praktek, anda akan tahu, apakah hasil belajar anda telah cukup atau tidak.  Bila cukup, maka anda akan mencapai tujuan anda.  Bila ini yang terjadi, anda harus membuat tujuan baru.  Dan belajar lagi.

Bila belum cukup – berarti tujuan anda belum tercapai – maka anda harus evaluasi diri.  Apa yang masih kurang itu?  Bila sudah tahu, anda harus belajar lagi.  Begitu terus sampai tujuan anda tercapai.  Itulah aksi yang tepat.

Bagaimana anda bisa belajar dengan lebih baik?  Ada satu rumus yang bagus.  Belajar lah dari orang-orang yang sudah sukses.

Contoh sederhana bila anda ingin naik  ke puncak gunung untuk pertama kalinya.  Mana yang lebih baik?  Anda naik bersama teman-teman yang belum pernah naik gunung juga?  Atau naik gunung bersama orang yang sudah pernah naik gunung sampai ke puncaknya?    Pasti yang disebut terakhir lebih baik.

Karena itu belajar lah dari orang yang telah sukses.  Ingin jadi artis sukses, belajar dari artis sukses.  Ingin jadi pebisnis sukses, belajar dari pebisnis sukses.  Kemungkinan suksesnya pasti jauh lebih besar.  Selamat beraksi.  Belajar.  Praktekkan.  Evaluasi.
◄ New Post Old Post ►
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Copyright 2012 PUISI CINTA TERINDAH: Oktober 2012 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates