Rabu, 16 September 2009

Come Stay With Me...

Come stay with me, and be my love.
Please dry my silent tears, because...
Too long my heart, has been denied.
Too many days, I've sat and cried.


For you to me, are everything.
Like flowers' bloom, in days of spring.
A starlit sky, when I'm alone.
A place my heart, can call a home..


You've took my hand, and walked a while.
You've cheered my heart, and made me smile.
You've shown me love, I'd never known,
Friendship, care, that now has grown.

Come stay with me, and be my love.
I need you now, want you because.
Forever captured, is my heart,
You won it from, the very start.

When You Feel

When you feel you're alone in a bad world.
When all you once had is gone.
Remember that life has taught us.
That the darkest night precedes the dawn.

When you feel you are out of hope.
Remember that God is there.
Keep your faith strong.
Soon, he will answer your prayers.

When you feel you have no friend left.
And only enemies are near.
Worry not, my love.
For I'll always be here for you, dear.

Fear not, you are safe in my arms.
You will always find a home in my heart.
And i shall forever be your loyal one.
'Till death do us part.

Symphony of soul...

Observing the cloudless blue sky that gleamed its light on me
taking my heart to the right direction it always wants to be.
Its warmth quiver the mood and my humor a pure delight.

Sitting on the shore
while my feet blissfully sinks in the sand
ignoring that behind me sitting my future dream man
Our eyes came in contact and absorbed each others hearts
Before saying a single word
I know its pure love from the very start

Suddenly a wave of desire swept me off my feet
when he smiled with warmth and proffered his hand to meet
With such a heat no wonder its summer time
lazy days and hot nights
the temperature rise keeping our moods alive


With time love flourishes our hearts and we harvest all loveliest flowers of our souls
and through our affection this eternal light that shine from above reminds us that our souls were destined to be together and since We found each other
our stream of lights flows together and a single shines our united beings.

Forever Together

The first time you caught my eye
Was at our high school dance
My heart began to race so fast
Mesmerized, as if in a trance

Sparkling eyes, your rosy cheeks
Golden hair, a smile so sweet
Your dance, so light like angels flight
How I prayed our lips would meet

Stroking my hair, brown eyes got misty
A smile made my knees go weak
You safely wrapped in my strong embrace
As we glided cheek to cheek.

Your movements graced with elegance
Left dance floor embers burning
One touch of your skin so addictive
My wheel of fate began turning.


Claiming my soul at that moment
Knowing you would be my wife
Never will you need to leave my arms
Contented I'll hold you for life.

Now praying like never before
Wishing time would stand still
I now have reasons to live forever
With you by my side, I will

Our future is now written in stone
A love that will last forever
Not even death will part us
As we spend eternity together

Portraiture of Love

At first light I positioned my easel,
filled my palette and gathered my brushes
Attempting to capture the sunrise
obscuring my view, was simply you.

Soon I was looking at an abstract.
Vibrant colors that swirled and peaked.
Sighing in frustration,
what did it mean?


Then I realized I had created
a portraiture of my love for you.

Pastels soft as a summer night,
subtle hues of tender emotion,
softest blues, creams and liquid greens,
sensual ivory and lavenders of longing.

Light red and tangerine jumped from the canvas
explosions of sexual intoxication and creativity
Purple playing on the magic of romance
tickled with white, symbol of loves purity
No words could express what my colors revealed
I love you.......

Lukisan Air Mata

Derap langkah menyelusuri kuas kehidupan

Menggambar sejuta kenangan bersamamu

Dalam sebuah kenangan lautan air mata

Melayari kehidupan direntang samudra

Kini terselubunglah hati yang terpenjara

Dibalik sebuah lukisan air mata dalam penantian

Terlihat seraut wajah yang bermuram…

Tanpa ada canda dan tawa lagi…

Hanyalah sebuah harapan yang tersisa

Lukisan air mata…

Tak ada yang indah untuk diresapi

Hanya sekeping hati yang melontarkan nestapa

Dibalik percikan tinta tak berwarna

Tertunduk diam, hanya membisu…




Kasih Kita

Telah lama ku lalui…
Perjalanan penuh ranjau dan berduri
Kini tiba cahaya cinta suci
Menerangi diriku yang sepi

Meskipun ada yang menguji…
Memang lumrah, insan di dunia ini
Bersabarlah…mengarunginya

Pertama kali…aku bahagia
Kau menerima diri ini…
Insan biasa yang mempunyai kelemahan

Aku juga tak mengharapkan…
Intan permata, kemewahan
Cinta yang murni, keikhlasan hati
Semoga selalu bersama kasih kita


Hati berharapan…
Agar hidup takkan sendiri lagi
Doa restu dari yang tercinta
Fahamilah cinta mulia

Jiwa Yang Hampa

Hampa…
Hanya dalam belaian hasrat sementara
Pada lentera yang hampir redup
Yang tertiup angin pada senja hari…
Menyambut kedatangan hujan dalam kelam

Jiwa yang hampa…
Masih adakah setetes air untuknya…
Masih sempatkah setitik cahaya menerangi hidup ini…
Dalam penantian diujung kehidupan…
Yang kini telah tampak lelah…
Mencari dalam pekatnya kehidupan

Disamping keinginan dalam angan…
Menanti hanya dalam mimpi saja…
Memanggil walau hanya lambaian saja…
Merindu walau hanya didalam dada…
Dan merangkai walau hanya pelepas kata…


Jiwa yang hampah…
Bersimbahkan hidup dalam derita…
Derita Cinta yang tak berbayang…
Derita Cinta yang tak mengenal kepastian…
Dibalik hasrat yang berjuta impian…

Cinta yang hampa…
Adalah jiwa yang hampa…
Hampa oleh kenyataan yang peka…
Terhadap suka cita berakhir kecewa…
Sebabkan derita menciptakan jiwa yang hampa

Jalan Setapak

Aku melangkah menyelusuri jalan setapak
Untuk mencari jalanku yang telah hilang
Hilang bersamaan mentahari yang tenggelam
Di balik rembulan yang tersenyum kaku

Dalam pencarian, aku menjadi ragu…
Sebab langitpun tak mendukungku
Dibawah guyuran hujan aku melangkah…
Dan kini aku telah menggigil kaku

Namun…ku tak pedulikan semua itu lagi
Walau langkah ini berkeliling semak belukar
Yang dipenuhi ranjau berduri…
Yang menusuk kaki hingga kejantung
Pedih perih luka ini harus tetap kutahan
Walau nafas ini telah sejak, selusuru jalan setapak


Kini walau dengan separuh nyawa…
Aku tetap mencarinya, mencari dan terus melangkah
Walau kini langkah ku tak sempurna lagi…
Sebab separuh jalan telah ku lewati…
Dan aku tak ingin semuanya kan sia-sia
Hingga kepedihan ini berganti dengan kebahagian

Istana Mimpi

Di bayang wajahmu

Telah ku temukan sinaran kasih

Yang lama lelah aku mencari

Di masa yang lalu…

Kau datang padaku

Kau tawarkan hati nan lugu

Selalu mencoba mengerti hasrat dan berkasih

Dalam jiwaku yang hampir mati

Kau nyanyikan untuk ku sebuah lagu…

Tentang cinta dan kehidupan

Dimana kedamaian menjadi istananya

Dan kini telah kau bawa aku menuju kesana…

Dalam istana mimpi

Ternyata hatimu penuh dengan bahasa kasih

Dan terungkapkan dengan pasti

Alam suka dan sedih

Dalam istana mimpi




Rabu, 02 September 2009

Hidup Yang Terbelenggu

Nafas masih menderu seiring waktu berjalan
Mata sulit untuk terpejam
Dalam keheningan malam daku selalu terjaga
Masa depan dan cinta berbaur menjadi satu

Mengapa tak seorangpun dapat memahami
Mengapa semua hanya inginkan kemauannya
Walau seiring waktu tanpa pernah menghiraukanku
Dalam curiga tanpa pengertian dan kasih sayang

Hidupku yang terbelenggu
Inginkan kebebasan bagai angin yang bertiup
Ntah sampai kapan…
Atau siapa yang sudi melepaskan belenggu ini
Hingga nafas ini semakin sesak
Seiring waktu jiwa masih terbelenggu

Kapankah seberkas cahaya itu menerangiku
Bilakah ada yang sudi memahamiku
Kapankah daku dapat bebas seperti burung-burung
Yang dapat menentukan tujuan hingga kemana
Tanpa harus berpacu dalam waktu yang sesak
Waktu yang membelenggu jiwa ini

Diselubung Rindu

Sejenak aku merenungi kisah yang silam
Biarlah aku menanggung luka yang ada didalam
Walau berakhir sudah kisah cinta kita...
Biarlah kau tetap permata dalam hatiku

Sungguh berat bagi diriku
Tak tahu arah dan mana tuju
Segala-galanya menjadi tak menentu
Hati ini diselubung rindu

Walau pahit kan kutelan semua
Namun didalam yang merasa
Apa dibuat serba tak ada yang nyata
Pastinya kecewa dan kan hampa

Aku terus melangkah pergi
Hanya bertemankan sekeping hati
Jalanku dipenuhi ranjau berduri
Sakit tak tertahan membawa luka pedih...perih

Disatu sudut ku terdampar
Kelu dan kesah dalam sadar
Semua kerana peristiwa itu
Pahitnya jiwa ini, diselubung rindu

Dibalik Puing-Puing Kepedihan

Sunyiku Berteman Kesendirian
Dibalik Cinta Yang T'lah Tenggelam
Kutinggalkan Telaga Yang Bening
Tuk Menghapus Kesunyian Dalam Kepedihan
Aku Terus Melangkah…Walau Sambil Tertatih
Telaga Bagaikan Pulau Membentang…
Walau T'lah Jauh Aku Melangkah…
Walau Beribu Pulau T'lah ku Seberangi
Walau Jauh Didepan Mata…Namun Aku Takbisa Lepas
Aku Berlayar…Namun S'lalu Tenggelam
Aku Trus melangkah…Walau Harus Tertatih
Luka Pedih Perih Dalam Jiwa Ini Mungkin Takkan Terobati
Cinta Memang Menyiksa…Namun Mengapa Tak Pernah Hilang
Dibalik Puing-Puing Kepedihan Aku Bertanya…
Apa Arti Semua ini…
Mengapa Telaga Yanga Bening Dapat Menghanyutkan…
Hingga Membuat Luka Yang Sangat Dalam…
Sampai Kapankah Aku Dalam Kesendirian…
Sendiri…Dibalik Puing-Puing Kepedihan




Di November Itu

Daun daun berguguran, bayu dingin bertiupan
Di bulan september itu

Masih segar di ingatan
Kasih cinta kau bisikkan
Menguji perasaan

Hadirmu kasih di kala sepi
Dan lara merundung ruang hati
Duka ku kau akhiri

Telah lama ku dambakan kemesraan dan belaian…
Dari insan seperti mu

Ketulusan... kejujuran
Kesetiaan... keikhlasan
Engkau pertahankan

Asmara ini membawa aku terbang tinggi bagaikan…
Dibuai mimpi yang tiada berpenghujung damainya

Di September itu…
Hadirmu menyinari hidupku
Di bulan September itu…oh dunia indah
Bagaikan bayangan syurga
Ku syukuri pertemuan itu

Demi Kasih Sayang

Lupakanlah diriku dari kaca fikiranmu

Andaikan kau bersamaku mungkin kau takkan bahagia

Aku bukannya insan yang inginkan cinta percuma

Sehingga aku sanggup mendampingmu walau berabad lama

Cintaku bukanlah karena harta

Cintaku tidak pernah karena paras rupamu

Sadarilah kasih, cintaku berharap hingga ke syurga

Bersama-sama denganmu

Demi kasih sayang yang aku pertahankan…

Sanggup ku meniti malam tanpa mimpi

Jiwaku bergelora bila kita dapat berdua

Hingga keakhir hayat, untuk selama-lamanya




◄ New Post Old Post ►
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Copyright 2012 PUISI CINTA TERINDAH: September 2009 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates