Sabtu, 29 Agustus 2009

Cintamu

Di saat hati resah gundah
Cari arti cinta yang sejati


Adakah kini…
Kau datang tanpa kata cinta
Hanya tatapan matamu mampu…
Sejukkan hati ini…


Cintamu kasih…
Bagai seribu puisi cinta
Sungguh nyata hadirmu kasih
Membuat hidupku berwarna


Kini cinta bukanlah kata biasa
Tapi nyata sebuah karunia
Kini cinta terasa penuh pesona
Mengubah segalanya




Dalam Kerinduan

Dalam sepi kucipta bayangmu 
Kususun pesonamu lewat kesendirianku 
Mendekap kesunyian malam 
Membelai kehampaan 
Betapa berat kurasakan... 
Beban rasa dalam kerinduan 
Merintih pilu menyesak dalam pikiran 
Kutawarkan dengan bayangan 
Sambil merangkai sejuta harapan 
Saat nan indah dalam pelukan 
Irama malam menjadi hiburan 
Tarian nyamuk menjadi teman 
Binatang² malam kian asyik menari nari 
Tiada tahu rindunya hati kini 
Betapa ingin kudekap dirimu 
Karna sekarang yg bisa hanya bayangmu


Cintaku Padamu Selamanya

Sayang…

Tahukah kau setiap saat aku selalu menyebut namamu

Walau hati ini enggan rasanya…

Namun aku tak bisa membohongi diriku sendiri

Untuk tidak mengatakannya kepadamu

Walau mungkin kau anggap aku hanya bergurau

Walau aku mencoba tuk melupakan dirimu…

Dengan tidak menghiraukan dirimu lagi…

Dengan membuang segala kenangan bersamamu

Dan membuang segala-galanya tentangmu

Namun ternyata hatiku telah tertinggal untukmu

Walau mungkin kau tak tahu

Kala rinduku yang semakin menggelodak…

Yang bisa kulakukan adalah menuliskan puisi untukmu

Sebagai gambaran hatiku padamu

Untuk mendapatkan cintamu kembali

Walau hanya sebatas kata…

Perlu kau ketahui tuk selamanya

Tuk kau ingat selalu…

Walau kau tercipta memang bukan untuk ku

Aku akan mencintaimu seutuhnya…

Selamanya…


Cinta Yang Terdampar

Kau Selalu Dihatiku…
Namamu Indah Terpahat Didahan Cintaku
Namun Kini Kita Jauh…
Direntangi Mimpi Mengharapakan Aku Seperti Dulu
Akukah Pelaut Malang Yang Kehilangan Arah Dan Impian…
Kembang Cinta Gugur Berderai Bagai Mawar Yang Kelayuan
Kasih…
Aku Hanyalah Manusia Biasa
Dimasa Yang Lalu Kau Bangga Dengan Kejayaanku
Dimasa Yang Lalu Kau Bahagia Berlayar Bersamaku
Namun…
Aku Bukanlah Seseorang Yang Selalu Memiliki Segalanya
Mungkin Aku Hanyalah Pelaut Malang...
Yang Menghantam Karang Tersesat Dalam Pulau Kekosongan
Kasih…
Sudihkah Kau Melihatku Berdarah Tanpa Penawar…
Semusim Berjauhan, Seketika Itu Pula Hatimu Berubah…
Janji Yang Kau Ucapkan Menjadi Mimpi Ngeri
Kasih…
Jika Kau Berharap Aku Akan Membawakan Bulan Kepangkuanmu…
Itu Hanyalah Mimpi
Kasih…
Cinta Adalah Sebuah Kejujuran
Jika Kau Berfikir Dengan Ketulusan Hatimu…
Tanyalah…
Apakah…Kau Akan Menatapku Dan Menerimaku Apa Adanya



Cinta Yang T'lah Hilang

Lelah sudah ku berjalan
Mencari dirimu yang hilang
Deru nafasku dipacu seiring waktu
Dalam malam getirnya kehidupan ini
 
Dalam lelah aku berjalan mencarimu
Sampi kutemukan dirimu yang hilang
Tapi aku tak mengerti
Aku menemukanmu tapi tak mendapatkanmu
 
Lelahnya diriku berjalan…
Membuat luka yang sangat dalam
Kini diriku t'lah sirna
Hancur tak terobati karna cintamu




Jumat, 21 Agustus 2009

Cinta Takkan Rela Berpisah

Hujan turun gerimis disaat kedinginan
Jatuh menimpa jendela hati ini
Tak dapat kutahan, perasaan ku

Sungguh tak kumengerti mengapa bisa begini
Tiada maksudku menyakiti hatimu…sayang
Maafkanlah

Kasih…
Hanya kau dihatiku seorang
Jangan benarkan hatimu merasa cemburu

Kasih…
Yang kupinta adalah perhatianmu
Setelah sekian lama kita begini
Apa lagi yang kita cari…
Apa lagi yang kau harapkan…
Lamanya penantian ini, untuk hidup bersama denganmu

Sayang…
Kuingin kita bersama melayari lautan cinta
Bila mahligai dipersada asmara kasih kita…
Biarpun dugaan cinta berbedakan nyata
Kita kan tempuhi segalanya bersama
Sebab cinta takkan rela berpisah

Cahaya Kasih Yang hilang

Di manakah seberkas cahaya itu
Yang telah lama aku mencari
Dalam sempitnya ruang dan waktu
Aku terpaksa harus terus mencari

Sebenarnya cahaya itu telah ku dapatkan, tapi dulu…
Semasa aku masih dalam kandungan, dan kini…
Aku telah kehilangannya kembali…
Ketika aku menghirup udara dunia

Walau linangan air mata telah kuteteskan…
Walau hariku berbalut sepi dan sunyi…
Dalam angan aku mempunyai keinganan…
Namun seberkas cahaya itu…
Adalah sebuah kasih sayang yang telah redup…
Yang keindahannya tak menerangi hatiku lagi

Ayah…Ibu, aku inginkan kasih sayangmu…
Aku sangat mengharapkan kepedulianmu…
Aku inginkan restumu untuk mengerjar cita-citaku…
Yang telah lama aku impikan

Ayah…ibu, kumohon pahamilah aku…
Jangan biarkan aku terus mencari…
Mencari seberkas cahaya yang sebenarnya ada pada kalian
Yang kini semakin menjauhi ku…

Oh…Tuhan…
Bukakanlah pintu hati mereka…
Dan berilah penerangmu dalam setiap langkah kami…
Dekatkan hambamu kembali…pada cahaya kasih…
Yang telah lama kudambakan kembali

Bisikan Asmara

Tak pernah ku rasakan bahagianya hati ini
Sejak kau hadir dalam hidup ini
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu

Bisakan asmaramu…
Makin riang…riang di telingaku
Tak dapat ku lupa cintamu selamanya

Selautan asmara kasih
Ku hadiahkan untukmu kasih
Tanda cinta kita buat selamanya
Kaulah satu-satunya dalam hidup ini

Kini aku mengerti apa arti cintamu
Betapa sucinya cintamu kasih
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu

Tuhan berkatilah cinta untuk selamanya
Agar aku dapat merasakan kasih sayang
Hanya DariMu

Menanti Jawaban (2)

Kasih…
Kini aku tak pernah lagi mendengar irama mu
Yang biasa kau nyanyikan untukku selalu…
Lewat petikan senarmu, nyanyikan melody Cinta
Sebagai gambaran cintamu padaku

Kasih…
Kini kembang ditaman istana kita telah berguguran
Bagai dawai tanpa bersenar…
Sebab mawar-mawar Cinta telah kelayuan
Walau hujan tetap membasahinya…
Hanya saja sinarannya tak lagi menerangi

Apakah mungkin malumu berubah menjadi benci…
Hingga tak lagi kurasakan saat nan indah bersamamu…
Dalam dekanpan mesra dan belaian penuh kasih
Berselubung kehampaan dalam kerinduan

Diseputar tanyaku…akankah ada jawabmu
Agar ku dapat memahami makna semua itu
Makna dibalik hatimu yang telah bertembok
Yang susah tuk kubuka saat ini…

Kasih…
Jangan biarkan aku terus bertanya sendiri
Bertanya dalam kehampaan berselimutkan duka

Kasih…
Jangan kau biarkan luka ini lebih lama lagi
Karena ku takut luka ini takkan terobatkan lagi
Sebab penawar itu hanya ada padamu

Kasih…
Izinkan aku mengetuk pintu hatimu
Dan bukalah tanpa harus kau tutup kembali
Sebab aku tak ingin cintamu berlapis baja
Karena aku sangat mencintaimu

Doa Jodoh (2)

Ya Allah…
Kalau dia memang, jodohku dekatkanlah
Tapi kalau bukan jodohku, Jodohkanlah
Jika dia tidak berjodoh denganku…
Maka jadikanlah kami jodoh
Kalau dia bukan jodohku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku

Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh…
Jodohkanlah kami kembali

Kalau dia jodoh orang lain…
Putuskanlah! Jodohkanlah denganku
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain
Biar orang itu bertemu jodoh dengan yang lain dan kemudian…
Jodohkan kembali dia denganku
Amin


Kamis, 20 Agustus 2009

Aku ada untuk mu

Aku ada untukmu hadiah terbaik bagiku

Bukan gantungan bintang dilangit rajutanku

Bukan juga menariknya anggur merahmu

Diantara sajian intan ditempat tak berbayang



Berlarilah kelautan cintaku

Dekat sebuah kayu bersilang disana

Dekat diatas rumput yang memerah

Direndaman jerami dijengkalku



Sudah...aku sudah merangkainya untukmu

Sudah juga menangis untukmu

Diamlah dekatku...karena kau tenang disini

Bijaklah disaat kebodohan menjadi kegembiraanmu



Inilah saatnya tepat, sebab malam tak bertanda

Juga siangnya tak berpamit

Berjalanlah terus... bukannya sendiri

Kasihku memegangmu...

Sampai untaian terakhir dipinggiran waktu


Kamis, 13 Agustus 2009

Bahasa Kalbu

Kau satu terkasih…
Kulihat disinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu

Didalam senyummu…
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu…
Bertahta dibenakku
Dan aku kan mengiringi…
Bersama disetiap langkahmu

Percayalah hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu

Kasih…
Kakinlah, hanya aku yang paling memahami
Resah arti kejujuran diri…
Indah sanubarimu kasih
Percayalah…


Aku Masih Milikmu

Tak pernah ku berfikir untuk bermimpi
Tak pernah ku bayangkan untuk memiliki
Aku Tahu hatimu yang tak bertepi
Teguhnya cintamu padaku hingga kini

Aku tak berharap kau selalu menantiku
Aku tak ingin kau selalu bersedih memikirkanku
Aku tak ingin cinta ini pahit bagai empedu
Namun kuakui...aku juga tak kuasa melupakanmu

Kini t'lah dapat kubayangkan akan dirimu
Kini t'lah dapat kuimpikan berdua hanya bersamamu.
Namun mengapa hingga kini kau belum dapat kurasakan nyata didepanku...?


Kasih...
Maafkan daku hingga kini masih membuatmu menunggu
Namun kuatkah kau untuk selalu tetap setia...?
Kasih...
Aku yakin kau selalu utuh hanya untukku
Dalam lamunanku...Dalan Mimpiku...Dan disetiap langkahku...
Hanya dirimu seorang dalam hatiku.

Yang kuucapkan bukanlah palsu
Yang kuutarakan bukanlah dusta
Aku cinta padamu,...Aku sayang padamu
Hingga kini ku masih sendiri dan hanya untukmu

Menanti Jawaban (1)

Malam ini tak ku lihat lagi sinar rembulan

Yang senantiasa memberikan ku penerang disaat malam

Yang menemani kesendiriaanku disaat hati lara

Ada apa gerangan…oh, sang rembulan…?

Mengapa kini wajah nan ayu tertunduk membisu…

Hingga tak mau muncul kembali…

S’lalu menghindari di kala ku sepi…

Tak ada kabarmu hingga kini…

Ada apa denganmu…oh, sayang…?

Kasih…jangan biarkan aku bertanya sendiri…

Sudihkah kau membiarkan ku terluka teramat dalam…

Bagai kumbang yang patah sayapnya dan terjungkal…

Hingga jatuh ke bumi hingga susah bangkit kembali…

Kasih…ada apa gerangan denganmu…

Bagai dawai yang tak merdu lagi…

Yang kau tinggal kan tanpa kau petik lagi

Bagai hati ini yang kau tinggalkan hingga kesepian

Kasih…ada apa gerangan denganmu…

Jawablah…sayang…

Apakah kau telah beralih haluan

Dalam mengarungi rentang kehidupan ini

Sayang…jawablah

Aku akan ikhlas menerima segala jawabmu

Doa Jodoh (1)

Ya Allah…
Seandainya telah engkau catatkan…
Dia adalah milikku, tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagian antara kami
Agar kemesraan itu abadi

Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi, Ya Allah…
Seandainya telah engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan

Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah…
Agar aku bisa bahagia
Walaupun tanpa bersama dengannya

Ya Allah…Yang Tercinta
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya

Ya Allah…Ya Tuhanku
Pasrahkanlah aku dengan takdirmu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan…
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yg beriman
Supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhoi
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin

Kapankah Saat Itu…?

Saat aku yakin, mata ini lelah

Waktu berhenti berdetak terbuai mimpi

Lamunan pun menghilang, tiada suara lagi

Diam tuk menunggu saat yang tepat

Saat waktu kembali berputar

Datang seiring nada yang kudengar

Irama yang selama ini ingin ku nikmati

Menyambut pagi yang cerah nan indah

Memecahkan sepi dibalik tirai yang bercahaya

Benarkah jiwa ini tlah tersentuh embun pagi…?

Oleh lamunan yang telah engkau titipkan

Namun…sinarannya masih enggan tuk menjawab

Apakah ini penyebab langkahku tergontai…?

Atau kau juga menunggu saat yang tepat…?

Saat hati ini yakin, kenyataan menjadi mimpi

Waktu terus berputar tetapi cahayanya kembali redup

Tetesan embun-embun pagi tlah kering

Sinarannya membakar dengan garang

Membuat hati ini kembali sepi…

Kembali diam…

Kapankah saat itu akan tiba…?

Saat-saat hatimu menghampiri hatiku…

Saat-saat yang tlah lama aku tunggu…

Saat-saat dengan sejuta restu…

Saat-saat menjadi sahabat sehatimu…

Tetesan Nada

Disaat aku mendengar nada…

Hatiku meneteskan butiran-butiran kata…

Untuk memecahkan kesunyian ini

Mendaur arti rintihan dari segumpal jiwa

Semua yang terjadi bukanlah dipinta

Semua yang berlaku bukanlah direncana

Hanya saja, semua itu menjadi teman di kala sepi

Menjemput fajar yang akan kembali bertahta

Kemudian kembali terdiam dan tertunduk malu

Disaat siang berlalu tak berpamit

Seandainya nada itu mampu berkata

Tentu warna itu kembali bercahaya

Bukan seperti saat ini, diam tampak buram!

Saat ini nada itu hanya mampu diteteskan

Melalui butiran-butiran kata yang sukar dimengerti

Sepanjang perjalanan hidup ini

Dalam pengembaraan yang ku tak pernah singgah

Semuanya masih tetap misteri

Disaat mata tak lagi sudi menoleh…

Hati terisris mengalir hingga kenadi

Disaat bibir tak mampu lagi berucap…

Hanya diam dengan seribu tanya

Disaat aku mendengar nada…

Yang mendengar hanyalah bayangan

Bayangan yang tak pernah nyata

Sebuah kenyataan yang enggan diuraikan

Aku Berlalu Dengan Sejuta Tanya

Tak ada niatku tuk berjumpa denganmu saat itu

Namun langkahku seakan kau tuntun kearahmu

Bukan karna bumi bergeser ataupun bergoncang

Namun jantungku berdegup kencang, kala itu

Kemudian berlarilah engakau dengan sejuta senyummu

Saat aku mulai menghampirimu, mencoba mendekatimu

Namun kau menjauh dari sudut pandanganku

Yang membuat langkahku menjadi gontai

Aku bimbang, aku menjadi ragu…

Timbul berjuta pertanyaan yang menghampiriku

Burukkah ini?…atau aku yang terlalu kepadamu…?

Semua pertanyaan itu sukar kujawab

Lalu kudengar lontaran kata, namun bukan darimu

Cuaca yang dingin membuat tubuhku kepanasan

Udara yang sejuk membuat tubuhku berkeringat

Jiwa yang seakan tenang sukar terkendali

Dibalik lontaran kata itu

Aku bertanya tentang dirimu

Namun tak ada jawaban, hanya diam

Tiada kata pembuka malam itu

Dan aku berlalu dengan sejuta tanya, Kenapa…?

◄ New Post
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Copyright 2012 PUISI CINTA TERINDAH: Agustus 2009 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates